Memulai Lagi

Namanya juga manusia, manusia ya manusia, bukan malaikat yang selalu bersih, bukan pula hewan yang rendahan. Sadar akan kelemahan ini, adalah langkah awal kita bagaimana bisa menjadi tokoh manusia yang baik. Manusia bisa saja sewaktu-waktu menjadi baik dan baik sekali, kadang juga berubah sebaliknya. Apalah penyebab hal ini?


Manusia memiliki hati yang berakal. Hati berfungsi untuk menjaga keseimbangan diri manusia. Penyebab utama yang menjadikan manusia selalu berubah-ubah, tidak lain adalah hati itu sendiri.

Ada dua hal yang mempengaruhi keseimbangan hati; iman (keyakinan) dan nafsu (amarah). Ketika hati sedang memiliki iman yang kuat, maka akan terpancar cahaya kebaikan dari setiap gerakan manusia. Namun ketika nafsu menguasai hati dan iman sedang lemah, maka segala bentuk keburukan dan kejelekan mungkin saja terjadi.

Menjadi malaikat bagi manusia bukanlah hal yang tidak mungkin. Ketika manusia dapat menguasai hatinya, mengalahkan nafsunya, dan memperkuat imannya, ketika itu bisa jadi malaikat pun telah terlampaui jauh. Malaikat tak memiliki nafsu, tidak mungkin dia berbuat buruk. Maka dari itu, kemampuan manusia untuk mengalahkan nafsu adalah kelebihan tersendiri yang tak dimiliki oleh malaikat.

Ketika kita melihat sekeliling kita, seakan-akan dunia sudah begitu rusak. Seseorang yang memiliki hati nurani pasti akan merasakan itu. Karena sejatinya, manusia di jaman modern ini telah bersatu dan bersekongkol dengan nafsu. Apalah kata nafsu, itu mauku, ujarnya. Segala bentuk keburukan yang tampak di permukaan bumi ini berasal dari nafsu yang tak terkontrol. İman tak lagi bermakna, apalagi agama, tak lagi penting. Itulah yang terjadi hari ini, nafsu telah menguasai dunia.

Sebagai manusia yang mempunyai kemuliaan tertinggi dari makhluk hidup yang ada, menjada keseimbangan hati adalah penting sekali. Untuk itu, iman harus kuat dan lebih kuat lagi. İman bertambah kuat dengan ibadah yang ikhlas dan lillah. Setelah itu yang harus kita lakukan adalah istiqamah (berjalan lurus). Tidak semua orang dapat beristiqamah. Hari ini mungkin dia begitu khusyuknya melakukan ibadah, namun keesokan hari, ketika nafsu datang dan mengalahkan, maka iman akan melemah dan kalah. Mari memulai lagi, memperbaiki niat lagi, mengucapkan ‘bismillah’ lagi di setiap pagi!


Kahramanmaras Turki, 03 Mei 2015

Komentar

Postingan Populer