Suatu ketika dalam talk show pak Mario Teguh
“Kekayaan Tuhan itu besar sekali, mau seberapapun diberikan kepada kita tidak akan mengurangi sedikitpun kekayaan Tuhan. Yuk ! coba bilang iya 3 kali…” ucap pak Mario diawal pertemuan.
(serentak penonton bilang iya)
“Apakah betul Tuhan maha kaya?” Tanya pak Mario.
“iyaaaa…. (Serentak bersamaan penonton menjawab)
“Apakah betul Tuhan maha pengasih?” Tanyanya kedua kali.
“iyaaaa.. (kedua kalinya jawaban itu serentak dari para penonton)
“Apakah betul Tuhan mendengar semua permintaan?” untuk ketiga kalinya bertanya.
“iyaaa… (ketiga kalinya)
“Terus kenapa kok mintanya kecil-kecil?” Tanya pak Mario.
Sejenak ruangan itu sunyi. Seorang penonton menjawab dengan reflek “tahu diri,” katanya pelan.
“Tahu diri?” kata pak Mario sedikit heran. (sebagian penonton beramai tertawa kecil)
“Tahu diri? Coba, yang pertanyaan saya mintanya kecil-kecil aja belom diberi, apalagi yang besar? Berarti bukan kecilnya permintaan, tapi kalimat yang lucu tadi kedengarannya yaitu tahu diri, itu hukumnya,” tambah pak Mario sedikit menjelaskan.
“Berarti orang yang tidak berani minta besar, tidak boleh malu. Sekarang harus melihat bahwa dirinya belum pantas bagi permintaan besar. Jadi, pantaskan !”
“Bagaimana mau jadi murid pandai? Malas ! Mau bekerja, sejak lulus kuliah sampai sekarag belum juga melamar pekerjaan. Berarti sekarang, kalo minta yang besar dipantaskan !” tambah pak Mario menjelaskan lebih lebar.
“Tapi mau rahasianya?” kata pak Mario menawarkan sesuatu.
“Mau… (jawab penonton serentak)
“Mau ya? Tuhan itu maha berkuasa, orang tidak pantas pun kalo disayangi diberi. Orang tidak pandai jadi pemimpin, pangkatnya tinggi. Karena orang itu disayangi Tuhan. Orang-orang yang disayangi Tuhan diberikan kewenangan. Untuk memimpin. Untuk membaikkan kehidupan. Untuk merapikan sikap masyarakat. Jadi, kalo begitu jangan ukur bahwa kalo kita pantas atau tidak ! yuk kita mengkekasihkan diri kepada Tuhan. Datang sebagai kekasih Tuhan. Berbicara kepada sesama sebagai orang yang disayang Tuhan. Nah, tanda orang itu ingin disayangi Tuhan, dia menyayangi sesama. Itu……” kata pak Mario penutup pembicaraannya dengan tegas.
(tepuk tangan penonton meramaikan ruangan itu)
Kahramanmaraş Türkiye, 20 November 2011
Oleh : Al-Akh Abdul Aziz setelah menyaksikan satu buah potongan cuplikan talk show pak Mario teguh.
Komentar
Posting Komentar