Di Akhir Tahun 2012
Catatan—Mengawali catatan ini dengan
‘bismillah’ adalah sebuah keindahan, karena kebaikan tak tampak indah tanpa adanya
‘bismillah’. Hari yang berjumlah 365 hari dalam satu tahun ternyata hanya
sebuah masa yang sangat pendek. Tanpa terasa waktu pun berputar maju ke depan,
dia tidak peduli dengan adanya kekurangan ataupun kesalahan yang telah dibuat
manusia, dia bahkan tidak mau berhenti barang sedetik, seberapa keras seorang
manusia berteriak, “BERHENTI!” terhadap waktu, dia tetap tuli dan lebih
mengutamakan untuk mendengarkan titah ilahi, “TERUSLAH BERJALAN WAHAI WAKTU,
JANGAN HIRAUKAN MANUSIA-MANUSIA ITU!”
Masa lalu selalu ada dan harapan di
masa depan pun selalu mengiringi perjalanan manusia. Hitungan tahun yang
bermacam-macam menandakan arti penting dari sebuah waktu. Kenapa harus ada
hari, minggu, bulan, dan tahun? Sahabatku, apa kalian merasakan juga seperti
yang aku rasakan? Tahun 2012 ini berlalu terlalu cepat dan esok hari sudah
berubah menjadi tahun yang berbeda.
Pertanyaan pertama, bagaimanakah
tahun 2012 berlalu? Ada dua kemungkinan, baik dan buruk. Ketika umur tahun
bertambah, tentunya umur kita juga. Dulu kecil sekarang besar, dulu bodoh
sekarang pintar, dulu muda sekarang tua, dan seterusnya. Begitulah bentuk perkembangan
manusia, juga pertumbuhan. Perkembangan yang baik adalah perkembangan yang
menuju arah positif, semakin baik, semakin dewasa, semakin dan semakin. Ketika
kita melihat keseluruhan pekerjaan yang telah kita buat dalam tahun 2012,
tentunya harapan yang paling besar kita adalah adanya perkembangan dalam diri
kita. Namun jika penurunan yang kita temukan, itu akan menjadi sebuah tugas
ekstra yang harus kita lunasi di tahun baru 2013, karena seperti sebuah hutang.
Tanpa harus menunda lagi. Manusia yang harinya lebih baik dari hari sebelumnya
maka dia beruntung, jika sama saja dengan hari kemarin maka dia rugi, apalagi
jika lebih buruk dari sebelumnya.
Pertanyaan kedua, kita terlahir sebagai seorang muslim, itu
merupakan sebuah anugrah terindah, sudahkah kita bersyukur di tahun 2012 ini?
Syukur selalu dikaitkan dengan ucapan ‘alhamdulillah’, iya itu benar. Namun
bentuk syukur pun bermacam-macam. Kesungguhan kita dalam belajar atau bekerja
juga merupakan wujud kesyukuran atas kesehatan badan yang Allah berikan, ibadah
yang kita tingkatkan juga wujud kesyukuran atas semua rizki dan kasih sayang
yang Allah berikan. Masih ingat bagaimana Rasulullah mengajarkan kita
bersyukur? Beliau adalah seorang Rasul yang maksum dan tanpa dosa, tetapi
kenapa Rasulullah masih tetap saja beribadah, hingga dalam pertengahan malam.
Apa jawab Rasulullah ketika siti Aisyah menanyakan hal itu? “Apa salah jika
saya menjadi seorang hamba yang bersyukur?” kira-kira begitu jawaban beliau.
Untuk bersyukur kita harus bisa membersihkan hati, harus mau memikirkan keindahan
alam semesta yang menunjukkan keagungan Allah, juga mau melihat mereka yang di
bawah kita. Semua tercipta dengan
kelebihan dan kekurangan, kelebihan agar manusia bisa bersyukur, kekurangan
agar manusia tidak berlaku sombong.
Pertanyaan ketiga, masihkah kita
mempunyai cita-cita, harapan, dan doa di tahun baru masehi ini? Setiap manusia
mempunya cita-cita, harapan dan doa yang berbeda-beda. Cita-cita menjadikan
seseorang mempunyai kemauan dan kesungguhan. Harapan menjadikan seorang
mempunyai rasa percaya diri dan bersemangat. Sedangkan doa menjadikan manusia
selalu membutuhkan pertolongan dan bantuan dari Allah, karena manusia itu
lemah, dan sangat lemah. Maka dari itu, tentukanlah cita-cita kita dengan
matang, karena itu masa depan kita. Percayalah harapan kita selalu ada, jadi
jangan pernah putus asa, kita bukanlah mereka yang gampang berputus asa, karena
kita muslim. Jangan sampai doa kita terputus, Allah maha mendengar dan maha
mengabulkan, berdoalah karena itu cara kita berbicara dengan Allah, ungkapkan
keluh-kesah kita kepada Allah yang maha kuasa akan segala sesuatu.
Masihkan perlu
kuucapkan “Selamat tahun baru!”, tidak, aku hanya ingin mengucapkan “Jadikanlah
tahun ini lebih berharga, bermakna, bernilai daripada tahun sebelumnya. Ucapan
selamat tahun baru tidak lebih berharga daripada doa pendek ini. Biarlah mereka
berteriak ‘happy new year’ lalu berjoget dansa pesta dan aku hanya berdoa dalam
hati, dalam sujud, dan dalam renung jiwaku.”
Kahramanmaras
Turkey, 31 desember 2012
Komentar
Posting Komentar