Mau Allah yang membagi atau manusia?
Hasruddin Hoca
kadang bersikap seperti kanak-kanak kala bersama anak-anak, kadang dia jadi
orang dewasa yang membuat mereka bahagia. Suatu hari ketika kembali dari kebun,
dia dikelilingi oleh anak-anak. Hoca pun kemudian melempar karung berisi kacang
walnut di antara mereka. Anak-anak pun seketika berebutan akan karung itu.
Belum sampai lima langkah, sudah terjadi perkelahian dan keributan. Mau
bagaimana lagi, namanya juga anak-anak yang sedang berkelahi berebut kacang
walnut, pikir Hoca dan hendak pergi:
"Hoca," teriak anak-anak, "Anda saja yang
membagikan kacangnya!"
"Baik, akan saya bagi," kata Hoca, "Mau yang mana, pembagian menurut Allah atau manusia?"
Mereka pun menjawab
bersama-sama!
"Pembagian menurut Allah!"
Hoca pun kembali
memasukkan kacang ke dalam karung. Dia menutup mata dan mulai membagi kepada
mereka; ada yang dapat tiga, ada yang dapat lima. Wah, ketika tidak tersisa
kacang di dalam karung, maka ada yang tidak mendapatkan apa-apa.
"Hoca," kata mereka, "Ini tidak adil? Ada yang
mendapatkan sedikit, ada yang banyak, dan ada yang tidak dapat apa-apa!"
Hoca,
"Ini yang dikatakan Allah; kadang ada yang
diberi banyak, kadang ada yang tidak dapat sama sekali. Jangan tanya kenapa, pasti ada hikmahnya. Dan
juga, kalau saja salah seorang mengambil karung tadi, tidakkah sekarang dia
sudah pergi dan lari?
(A4, 27/02/16)
Komentar
Posting Komentar