Tafakkur dan Kalkun




Suatu hari Nasruddin Hoca pergi ke pasar. Dia terkejut melihat ada seekor burung yang dijual dengan harga dua belas emas. Kemudian dia bertanya;

“Kenapa burung ini dijual sangat mahal?”
“Ini adalah burung beo,” kata mereka. “Dia bisa berbicara.”

Hoca langsung pergi ke rumah. Lalu kembali ke pasar dengan membawa seekor kalkun miliknya.


Orang-orang pun bertanya, “Berapa harga kalkun?”
“Lima belas emas,” jawab Hoca. Orang-orang pun heran.

“Mana mungkin seekor kalkun bisa seharga lima belas emas?” ucap mereka.
“Apa kamu tidak lihat?” jawab Hoca, “Mereka menjual seekor beo dengan harga dua belas emas.”

“Dia pintar dan bisa berbicara seperti manusia. Sedangkan kalkunmu?”

“Burung itu berbicara tanpa berfikir dulu,” kata Nasruddin Hoca, “Sedangkan kalkunku ini berfikir dan bertafakkur seperti manusia.”

(A4, 09/02/16)


Komentar

Postingan Populer