Melihat Kebenaran dengan perantara Gajah
Ada seekor gajah di dalam rumah yang gelap. Beberapa orang membawanya untuk dipertunjukkan. Karena melihat dengan mata tak mungkin, setiap orang meraba dengan tangannya. Mereka lantas mendefinisikan gajah itu berdasar perabaannya saja.
Tangan yang seorang menyentuh belalainya. Ia berkata, ''Mahluk ini seperti pipa air.''
Yang lain meraba telinganya. Baginya gajah seperti kipas yang lebar. Yang lain memegang kakinya dan ia berkata, ''Aku dapati bentuk gajah seperti sebuah tiang.''
Yang lain meletakkan tangannya di punggungnya dan ia berkata, ''Sesungguhnya gajah ini menyerupai singgahsana.''
Setelah masing-masing memasang lilin di tangannya, perbedaan pun akan lenyap dari kata-kata mereka. Semua benar namun hanya sepotong-sepotong. Untuk melihat kebenaran, kita harus mempelajari banyak hal dan menyeluruh.
Komentar
Posting Komentar