Prinsip dan Dasar Khidmah: Gerakan Dengan Orbit Keikhlasan (5)




Esensi Islam adalah Kejujuran

    Ketika para pendahulu orang-orang saleh (salafus salihin) menyebutkan sifat-sifat para nabi, penyebutan sifat kejujuran (shidq) dan amanah sebelum tabligh adalah sesuatu yang penuh makna. Artinya, agar tugas menyampaikan wahyu dapat dilakukan dengan sempurna dan tanpa cacat, orang yang menyampaikan wahyu (muballigh) harus terlebih dahulu memiliki kejujuran, kemudian memiliki sifat amanah yang berarti dapat dipercaya, diandalkan, dan dipercaya sepenuhnya. Semangat tabligh untuk menyampaikan ajaran hanya akan bernilai jika disertai dengan kejujuran dan amanah sebagaimana para nabi. Seorang muballigh yang tidak memiliki dua sayap ini, baik kejujuran maupun amanah, tidak akan mampu melepaskan diri dari kepentingan dan niat lain dalam pekerjaannya, serta tidak akan mampu membuat siapa pun percaya pada pesan yang disampaikannya.

    Ustadz Badiuzzaman Said Nursi dalam karyanya Isyaratul I'jaz menekankan hal ini dengan mengatakan, "Esensi Islam adalah kejujuran. Ciri utama iman adalah kejujuran. Kejujuranlah yang mengantarkan pada segala kesempurnaan. Kehidupan akhlak yang mulia adalah kejujuran. Poros dari segala kemajuan adalah kejujuran." Beliau memaknai kejujuran dalam beberapa konteks; 1) kesetiaan, 2) kemajuan dan peningkatan orang-orang beriman, baik secara pribadi maupun sosial, 3)  kebenaran dalam ucapan, sikap, perilaku, 4) ketulusan niat mereka, dan 5) kemampuan mereka untuk tetap teguh di tempat yang seharusnya mereka berada sebagai hamba Allah yang jujur.

    Ya, mereka yang mengalami perubahan emosi yang terus-menerus dalam kehidupan pribadi mereka, yang sering menunjukkan perbedaan, dan selalu berubah-ubah, akan menimbulkan keraguan dan kebingungan di hati orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Mereka akan membuat orang lain bertanya-tanya, "Mana dari sikapnya yang benar? Mana yang harus kita percayai sekarang?" Orang-orang yang hidup dengan cara yang goyah dan tidak memberikan rasa aman tidak bisa menjadi orang-orang yang dapat diikuti.

______ 

Tulisan merupakan catatan dari penjelasan Hojaefendi berkaitan tentang "Khidmah dan Dasar-dasarnya." 

Bandung, 8 Oktober 2024

Komentar

Postingan Populer