Prinsip dan Dasar Khidmah: Gerakan Dengan Orbit Keikhlasan (6)

Kebohongan itu Teman Kekufuran

    Manusia harus bertekad untuk tidak pernah menyimpang dari kebenaran, menjauhi kebohongan, bahkan yang terkecil sekalipun. Sebab, kebohongan besar biasanya berasal dari penyimpangan kecil dari kebenaran yang terus berlanjut. Rasulullah saw., dengan penuh perhatian, menarik perhatian kita pada hal ini dan bersabda, “Hendaknya kamu selalu berkata dan bersikap jujur/benar. Kejujuran akan membimbing seseorang menuju kebaikan, dan kebaikan akan membawanya ke surga. Seseorang yang terbiasa berkata benar, akan selalu mencari kebenaran dan mengatakan yang benar. Maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur (shiddīq). Hindarilah kebohongan. Kebohongan akan menjerumuskan seseorang ke dalam kefasikan dan dosa, yang akhirnya akan membawanya ke neraka. Jika seseorang terbiasa dengan kebohongan, dia akan terus-menerus berbohong hingga akhirnya dicatat di sisi Allah sebagai seorang pembohong besar (kazzāb).” (HR. Bukhari Muslim)

    Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk mengikuti kebenaran, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun. Agar lidah kita tidak terbiasa dengan kebohongan, kita harus selalu menyatakan kebenaran, bahkan dalam urusan yang tampak sepele dan tidak berbahaya. Misalnya, jika seseorang bertanya kepada kita tentang jam, dan saat itu jam menunjukkan pukul 3:17, kita tidak boleh menjawab secara sembarangan dengan mengatakan “jam 3:15” atau “jam 3:20”. Kita harus mengatakan waktu yang tepat. Meskipun banyak orang menganggap hal itu sepele dan tidak penting, kita harus berusaha untuk selalu berkata benar agar lidah kita tidak terbiasa berbohong. Bahkan kebohongan sekecil itu pun harus dihindari. Karena semakin sedikit kejujuran dalam ucapan, sikap, dan perilaku seseorang, maka kemunafikan akan semakin kuat di dalam hatinya. Salah satu ciri utama seorang munafik adalah kebohongan. Ust. Badiuzzaman menyatakan bahwa “Kebohongan adalah kata-kata orang kafir,” dengan cara lain menunjukkan bahwa kebohongan adalah inti dari kekufuran dan tanda pertama dari kemunafikan, dan ia memperingatkan orang-orang beriman untuk menjauhi kebohongan yang merupakan teman kekufuran.

    Di sisi lain, ada juga kebohongan tersembunyi yang kita sebut sebagai "kebohongan tersirat", yang juga harus dihindari oleh seorang mukmin, dan lidahnya harus selalu dijaga dari hal-hal tersebut. Kebohongan tersembunyi ini, seperti melebih-lebihkan, mencari-cari alasan, dan sindiran, juga membawa banyak bahaya bagi orang yang bertekad untuk selalu berkata benar.

    Singkatnya, jika kita ingin menjadi para pejuang kebenaran yang berada di pintu kenabian, kita harus sangat memperhatikan kejujuran dan kesetiaan, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di zaman sekarang, di mana kebohongan sangat umum dan orang merasa nyaman dengan berbohong, kita wajib menjaga kebenaran sebagai panji di atas kepala kita dan melindunginya seperti kehormatan kita.

______ 

Tulisan merupakan catatan dari penjelasan Hojaefendi berkaitan tentang "Khidmah dan Dasar-dasarnya." 

Bandung, 9 Oktober 2024