Buat Para Akhwat Calon Bidadari Bidadari Surga!!



Assalamu ‘alaik wahai para calon bidadari-bidadari surga!!!!!

Pernahkah terlintas dalam hati ukhti untuk menjadi “bidadari di dunia dan diakhirat” nanti? Pernahkah ukhti membayangkan betapa cantik dan anggunnya ukhti , menjadi incaran dan simpanan hamba-hamba Allah yang shalih dan bertakwa. Pernahkah ukhti mengangankannya? Pernahkah ukhti mengimpikannya? Tidakkah hati ukhti tergerak untuk segera meraihnya? Sesungguhnya bidadari dunia adalah ia para wanita yang shalihah, memurnikan ibadah hanya untuk-Nya semata, hatinya selalu takut dan terikat dengan rabb-Nya, mentaati-Nya dalam keadaan sendirian ataupun dihadapan banyak manusia. Sosok yang merindukan keridhaan Allah dan rasul-Nya.

Selalu terbayang dalam pelupuk matanya surga yang dijanjikan Allah menantinya dari pintu manapun ia suka, ia bisa memasukinya. Hatinya selalu menimbang dengan timbangan akhirat sehingga segala urusan dunia yang bertentangan dengan syariat Allah dan Rasul-Nya akan mudah ia singkirkan dan tinggalkan.



Duhai betapa elok dan indah akhlaknya, bila ia belum bersuami maka berbakti kepada kedua orangtuanyalah ladang amalnya memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan berusaha mendapatkan keridhaan dari keduanya.Bila ia telah bersuami maka bersemangatlah hatinya untuk berbakti kepada suaminya, menemani sang suami dalam keadaan suka dan duka,mendidik anak-anaknya agar mereka berjalan diatas sunnah dan manhaj yang benar yaitu manhaj salafuna shalih. Berani meluruskan suami apabila ia bersalah dengan bahasa yang lembut dan bersabar atas kekurangannya. Membantu suami dalam mentaati Rabb-Nya, sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan hamba-hamba-Nya.Jika engkau bersabar dan istiqamah maka insya Allah engkau akan menjadi penghuni surga yang cantik jelita itu.

Janganlah ikhti resah dan gundah, merasa kecewa hati ukhti karena melihat sulitnya jalan untuk meraih kesana. Jalan itu akan mudah ukhti tuju apabila ukhti memohon pertolongan-Nya dalam setiap desah nafas ukhti . Sehingga segala tindak tanduk ukhti selalu dalam bimbingan-Nya.Dan, renungkanlah apabila ukhti berhasil mencapai predikat wanita shalihah (bidadari dunia) semua adalah karena dari Rabbmu semata, bersyukurlah atas nikmat ini dan janganlah sekali-kali ukhti takabur. Ingatlah selalu firman-Nya :

”Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan pertolongan Allah” (Hud:88).

Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi semua wanita-wanita muslimah diatas muka bumi ini yang bercita-cita ingin menjadi bidadari-bidadari diatas dunia ini dan tentu saja diakhirat nanti, Insya Allah amien...

“SELAMAT MENJADI SALAH SATU BIDADARI-BIDADARI DUNIA DAN AKHIRAT!!!”

“Gimana sih hukum pertemuan laki-laki dengan perempuan ?”

Pertemuan antara laki-laki dengan perempuan tidak haram, melainkan jaiz (boleh). Bahkan, hal itu kadang-kadang dituntut apabila bertujuan untuk kebaikan, seperti dalam urusan ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kebajikan, perjuangan, atau lain-lain yang memerlukan banyak tenaga, baik dari laki-laki maupun perempuan.

Namun, kebolehan itu tidak berarti bahwa batas-batas diantara keduanya menjadi lebur dan ikatan-ikatan syar'iyah yang baku dilupakan. Kita tidak perlu menganggap diri kita sebagai malaikat yang suci yang dikhawatirkan melakukan pelanggaran, dan kita pun tidak perlu memindahkan budaya Barat kepada kita. Yang harus kita lakukan ialah bekerja sama dalam kebaikan serta tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa, dalam batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh Islam. Batas-batas hukum tersebut antara lain:

1. Menahan pandangan dari kedua belah pihak. Artinya, tidak boleh melihat aurat, tidak boleh memandang dengan syahwat, tidak berlama-lama memandang tanpa ada keperluan. Allah berfirman:

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya ..."(an-Nur: 30-31)

2. Pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan yang dituntunkan syara', yang menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan. Jangan yang tipis dan jangan dengan potongan yang menampakkan bentuk tubuh. Allah berfirman:

"... dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya ..." (an-Nur: 31 )

Diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa perhiasan yang biasa tampak ialah muka dan tangan. Allah berfirman mengenai sebab diperintahkan-Nya berlaku sopan: "... Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu ..." (al-Ahzab: 59)

Dengan pakaian tersebut, dapat dibedakan antara wanita yang baik-baik dengan wanita nakal. Terhadap wanita yang baik-baik, tidak ada laki-laki yang suka mengganggunya, sebab pakaian dan kesopanannya mengharuskan setiap orang yang melihatnya untuk menghormatinya.

3. Mematuhi adab-adab wanita muslimah dalam segala hal, terutama dalam pergaulannya dengan laki-laki:

a. Dalam perkataan, harus menghindari perkataan yang merayu dan membangkitkan rangsangan. Allah berfirman:

"... Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik." (al-Ahzab: 32)

b. Dalam berjalan, jangan memancing pandangan orang. Firman Allah:

"... Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan..." (an-Nur: 31)

Hendaklah mencontoh wanita yang diidentifikasikan oleh Allah dengan firman-Nya:

"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari keduawanita itu berjalan kemalu-maluan ..." (al-Qashash: 25)

c. Dalam gerak, jangan berjingkrak atau berlenggak-lenggok, seperti yang disebut dalam hadits:

"(Yaitu) wanita-wanita yang menyimpang dari ketaatan dan menjadikan hati laki-laki cenderung kepada kerusakan (kemaksiatan).” (HR Ahmad dan Muslim)

Jangan sampai ber-tabarruj (menampakkan aurat) sebagaimana yang dilakukan wanita-wanita jahiliah tempo dulu atau pun jahiliah modern.

4. Menjauhkan diri dari bau-bauan yang harum dan warna-warna perhiasan yang seharusnya dipakai di rumah, bukan di jalan dan di dalam pertemuan-pertemuan dengan kaum laki-laki.

5. Jangan berduaan (laki-laki dengan perempuan) tanpa disertai mahram. Banyak hadits sahih yang melarang hal ini seraya mengatakan, 'Karena yang ketiga adalah setan.'

Jangan berduaan sekalipun dengan kerabat suami atau istri. Sehubungan dengan ini, terdapat hadits yang berbunyi:

"Jangan kamu masuk ke tempat wanita." Mereka (sahabat) bertanya, "Bagaimana dengan ipar wanita." Beliau menjawab, "Ipar wanita itu membahayakan." (HR Bukhari)

Maksudnya, berduaan dengan kerabat suami atau istri dapat menyebabkan kebinasaan, karena bisa jadi mereka duduk berlama-lama hingga menimbulkan fitnah.

6. Pertemuan itu sebatas keperluan yang dikehendaki untuk bekerja sama, tidak berlebih-lebihan yang dapat mengeluarkan wanita dari naluri kewanitaannya, menimbulkan fitnah, atau melalaikannya dari kewajiban sucinya mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak.


Nih ada trik-trik jitu buat teman-teman yang dilemma cinta tepi belum waktunya hehe, biar kita bisa membendung rasa rindu kita with him sampai pada waktu yg tepat, dicoba yak!!

Pertama ; “Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah”

Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”

Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari mengikuti arah angin.

Kedua : “Banyak Memohon pada Allah”

Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi, Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selam tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: Allah akan segera mengabulkan do’anya, Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu akbar (Allah Maha besar).”

Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.

Ketiga ; “Lebih Giat Menyibukkan Diri”

Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.

Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”

Keempat ; “Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan”

Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.”

Fudhail bin Iyadh mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.”

Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.”

Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.”

Sekian. Semoga bermanfaat!

Komentar

  1. Assalamualaikum,.
    Ustadz, ana suka cara yg berikut ini yg disertai dengan dalil;

    وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
    “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[9] Dan kalimat “Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan” mungkin itukah yg saya sering lakukan, dan saya Alhamdulillah sadar bahwa kekosonganlah yg menyeret saya dari kurangnya mengisi hal-hal yg baik,.
    Syukron jazilaa bi alfi syukrin.

    BalasHapus
  2. Subhanallah..
    ternyata kaum akhwat mempunyai kelebihan yang tak tertara, selebihnya orang sering menanggap kaum akhwat terbelenggu oleh Hijab..
    saya bangga menjadi Akhwat Muslim..
    Go..Go..untuk para akhwat calon penghuni surga..
    From : Desti Nurhayati

    BalasHapus
  3. Subhanalloh...
    Semoga, artikelnya menjadi amal jariah Ustasz !!
    Dan Ya Allah, Akhwat yg membaca semakin banyak dan sehingga semakin banyak yang mendpat hidayah, so finally, akhwat penghuni Surga di Dunia semakin banyak Amin...
    Indonesia harus di isi oleh akhwat calon penghuni Surga :D
    Go "Alakh ' Blogspot " .....

    BalasHapus
  4. Amin. Terima kasih sudah mampir :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer