Risalah Nur Karya Monumental Sang Ulama Agung
Risalah Nur merupakan karya monumental dari Bediuzzaman Said Nursi, ulama Agung dari Turki. Tafsir Al-qur’an setebal lebih dari enam ribu halaman itu ditulis Said Nursi selama dalam pengasingan.
Risalah Nur, focus membahas keberadaan dan keesaan Allah SWT, Hari Kebangkitan, kenabian, kitap-kitap suci termasuk Al-qur’an,al, alam gaib, takdir, kehendak manusia, peribadatan, keadilan dalam kehidupan manusia, dan tempat serta tugas manusia di antara makhluk-makhluk ciptaan Allah.
“Sesungguhnya, Risalah Nur merupakan satu dalil yang kemilau bagi Al-qur’an dan juga sebagai tafsir yang berharga. Dia merupakan sinar cemerlang dari kecemerlangan Al-qur’an dan juga tetesan air dari lautan. Dia sebagai pantulan cahaya matahari serta satu kebenaran yang dipancarkan dari tumpukan ilmu haqiqah dan menerapkan pula terjemahan maknawi yang memancar dan melimpah,”tutur Said Nursi tentang kitap yang ditulisnya.
Risalah Nur memang berbeda dengan kitap-kitab tafsir lainnya. Namun, tetap dikategorikan sebagai tafsir Al-qur’an. Risalah Nur, menurut Said Nursi merupakan tafsir bagi makna yang termaktub dlam Al-qur’an. RisalahNur bukanlah bagian dari tarekat ahli sunnah, tetapi ia adalah bagian dari ilmu hakikat.
Kandungan kitab itu bak sinar yang memancar dari ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak diadopsi dari ilmu-ilmu ketimuran atau pula dari kesenian barat. Dia tidak lain merupakan mukjizat dari kandungan Al-qur’an yang khusus untuk masa kini.
Risalah Nur adalah kitab tafsir ma’ani (maknawi) bagian Al-qur’an yang mengungkap persoalan-persoalan yang mendasar dlam kehidupan seseorang. Kitab itu mengungkap arti tauhid dengan dalil-dalil yang beragam serta hakikat akhirat, kebenaran kenabian, keadilan syariat, dan lain-lainnya yang terkandung dalam kitab suci Al-qur’an.
Kitab itu pun membahas kecintaan kepada Allah SWT dari Rasulullah SAW. Selain itu, membahas kerinduan kepada akhirat dan juga menguraikan urusan-urusan kemasyarakatan dan politik yang beraneka ragam.
“Sesungguhnya, kitab Risalah Nur mencakup lebih dari 1000 rahasia agama, syariat, dan Alqur’anul karim. Kemudian, diuraikan dan dijabarkan dengan luas sekaligus membantah pendapat orang-orang kafir. Maka, jadilah ia seumpama matahari yang bersinar dan sulit dijangkau akal pikiran, seperti kebenaran peristiwa isra’ dan Mi’raj dan hari kebangkitan manusia menurut faham para pembangkang dari kelompok filsuf dan zindiq (anti-tuhan),” papar Said Nursi.
Menurut Risalah Nur, alam dan sekitarnya mempunyai keterkaitan satu dan lainnya. Kitab itu menegaskan kebenaran Al-qur’an yang dibutuhkan manusia pada masa kini dan akan datang.
Risalah Nur dan penerbitannya merupakan sesuatu yang sangat istimewa dalam sejarah dakwah islam modern. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa risalah Said Nursi tidak banyak yang ditulis secara langsung oleh dirinya. Kebanyakan dari risalah-risalah itu selalu didektekan kepada sebagian muridnya. Kemudian, naskah asli risalah-risalah tersebut beredar dan tersimpan di antara mereka yang selama ini bertugas menyalin dan mencatatnya.
Selanjutnya, seluruh naskah tersebut diserahkan kepada Said Nursi untuk dikoreksi ulang satu persatu. Ia hanya menjadikan Al-qur’an sebagai satu-satunya sumber rujukan. Selain berhasil menulis Rissalah Nur, Said Nursi pun berhasil menulis sejumlah karya lainnnya, antara lain al-kalimat, al-lama’at, al-maktubat, asy-syuaat, al-ayatul kubro (tanda-tanda kebesaran Allah pada alam semesta),iman kunci kesempurnaan risalah Ramadhan Risalah Bala (hikmah-hikmah di Balik penyakit dan musibah), serat mengokohkan Akidah Menggairahkan ibadah.
Komentar
Posting Komentar