Para Saudara Sepersusuan Rasulullah (saw)...
Ibunda Aminah telah menyusui
Rasulullah (saw) sekitar satu minggu. Karena ibu susu adalah tradisi lama
pada zaman itu, Rasulullah (saw) pun dititipkan kepada Suwaibah dalam waktu
singkat, lalu diserahkan ke pangkuan Halimatus Sa'diyyah yang penuh kasih sayang.
Menyerahkan anak-anak yang baru lahir kepada ibu susu agar dapat tumbuh lebih
sehat dan mempelajari bahasa asli, telah menjadi adat bagi orang-orang Mekkah.
Setelah Rasulullah (saw) tinggal 4 tahun di dekat Siti Halimah, beliau kembali
diserahkan kepada Siti Aminah ibunda beliau. Namun Rasulullah tidak pernah lupa
kepada dua sosok yang beliau panggil dengan 'ibunda' dan telah menjadi ibu susu
beliau. Beliau selalu menanyakan perasaan dan keadaan mereka, serta ikut
membantu mereka. Berkat dua ibu susu inilah beliau pun memiliki saudara sepersusuan.
Beliau pun mencintai mereka.
Hamzah Ibnu
Abdul Muttalib
Adalah paman Rasulullah (saw)
dan pada waktu yang sama merupakan saudara sepersusuan beliau. Siti Suwaibah
sebelumnya juga pernah menjadi ibu susuan Hamzah Ibnu Abdul Muttalib. Selain
itu, Siti Halimah pun pernah menyusui Hamzah Ibnu Abdul Muttalib. Dengan
begitu, dia telah menjadi saudara sepersusuan dengan Rasulullah (saw) dengan dua
jalan. Hamzah Ibnu Abdul Muttalib (ra) berumur dua tahun lebih tua dari
Rasulullah dan merupakan paman beliau yang paling kecil. Pada tahun-tahun masa
kecil dan muda telah berteman dengan Rasulullah (saw). Rasulullah ketika
membicarakan putri Hamzah berkata, "Dia adalah putri saudara sepersusuanku."
Abu Salamah
Abdullah Ibnu Abdil Asad Al-Mahzumi
Abu Salamah (ra) adalah putra
Barrah, bibi Rasulullah (saw). Dia telah menyusu kepada Siti
Suwaibah bersama Rasulullah. Dalam hadits pun dikatakan, "Dia adalah
saudara sepersusuanku, Suwaibah selain telah menyusuiku, juga menyusui Abu
Salamah." Pada waktu yang sama Abu Salamah adalah salah seorang
pertama masuk Islam dan termasuk di antara para sahabat yang hijrah pertama ke
Madinah. Dia ikut bergabung dalam Perang
Badar dan Perang Uhud. Dia wafat di Madinah pada tahun keempat hijriah karena
luka sejak di Perang Uhud. Setelah kewafatannya, Rasulullah (saw)
menikahi istrinya, Ummu Salamah.
Masrukh
Adalah putra Siti Suwaibah.
Ketika Rasulullah (saw) menerima kabar wafatnya Siti Suwaibah sepulang dari
Perang Khaibar pada tahun ketujuh hijriah, beliau menanyakan saudara sepersusuan beliau,
Masrukh. Setelah berita kewafatan ibu susuan beliau, beliau pun menanyakan
apakah ada kerabat yang lain.
Abdullah
Ibnu Haris
Ibunya adalah Siti Halimah.
Abdullah Ibnu Haris berumur sama dengan Rasulullah (saw), oleh karena itu
keduanya disusui secara bersamaan. Dialah yang menjadi saksi peristiwa 'Syakku
Sadr' terbelahnya dada Rasullah oleh para malaikat. Dia berlari kepada ibu
dan ayahnya, lalu menjelaskan peristiwa itu, "Saudara Quraisy ini,
telah diambil oleh dua orang berpakaian putih dan membelah perutnya setelah
menidurkannya, lalu menutupnya kembali."
Syaimah
Dia adalah putri dari Siti
Halimah. Dia dikenal dengan panggilan 'Syaimah'. Nama aslinya adalah
"Judâmah" atau "Huzâfah". Secara umur, dia lebih tua dari
Rasulullah. Ketika Rasulullah dirawat oleh ibunya, dia pun membantu dan
membacakan syair pembawa tidur beliau. Salah satu syair itu sebagai berikut: "Ya
Rabbi, berikanlah Muhammad kepada kami, biarkan aku melihatnya tumbuh dewasa
menjadi manusia agung. Biarkan aku melihat kedatangan para musuh dan
pendengkinya. Berikanlah kemuliaan dan kesucian abadi, kepadanya."
Selain itu, Syaimah juga merupakan saksi awan yang selalu menaungi Rasulullah.
Setelah beberapa tahun kedua saudara sepersusuan ini saling bertemu di Perang
Hunain. Syaimah ada di antara para tawanan dan mengatakan kepada Rasulullah
bahwa dirinya adalah saudara sepersusuan beliau. Dia pun menunjukkan di lengannya
sebuah luka bekas gigitan Rasulullah di waktu kecil sebagai bukti. Selain iu
dia pun menjelaskan kenangan yang berhubungan dengan hari itu. Rasulullah
senang dan melepas kerinduan dengannya. Beliau memberikan hadiah kepada
Syaimah.
Unaisah
Binti Haris
Namanya adalah 'Unaisah' atau
'Anisah'. Dia adalah putri lain dari Siti Halimah. Unaisah pun seperti
Syaimah, lebih besar dari Rasulullah secara umur. Dia juga membantu
ibunya dalam merawat Rasulullah (saw).
Abu Sufyan
İbnu Haris Ibnu Abdul Muttalib
Dia adalah putra Haris, paman
Rasulullah (saw). Dia adalah seorang penyair yang baik. Dia berusia sama
dengan Rasulullah (saw). Siti Halimah pun merupakan ibu susuannya. Abu Sufyan
yang menghabiskan masa remaja dengan Rasulullah, mengambil posisi di hadapan
Rasulullah setelah risalah
(kenabian). Tapi tak lama sebelum penaklukan Mekkah dia menjadi Muslim. Setelah
itu, dia tidak pernah pergi dari sisi Rasulullah.
CATATAN: Ada beberapa nama lagi yang disebutkan sebagai saudara sepersusuan
Rasulullah di beberapa sumber. Mereka adalah Abbas bin Abdul Muttalib, Ja'far ibnu Abi Thalib, dan
Abdullah Ibnu Jahsy. Siti Suwaibah adalah
ibu susuan mereka. z.kacmaz@zaman.com.tr
Diterjemahkan oleh Al-Akh Abdul Aziz, dari makalah Majalah Yeni
Bahar yang berjudul “O’na (aleyhi’s salatu vesselam) süt kardeşi olmak…” (http://yenibahar.zaman.com.tr/toplum/o-naaleyhis-salatu-vesselam-sut-kardesi-olmak_552562)
Komentar
Posting Komentar