Dari Negeri Dua Benua
Judul : Dari Negeri Dua Benua
Penulis : Nabila
Hayatina, dkk
Penerbit : Pipiet Senja Publishing
Cetakan : I, 2015
Birunya selat Borphorus
bergoyang tak tentu arah. Eminönü-Kadıkoy İstasyonu mulai dipadati pejalan
kaki. Burung-burung berkicau tak bernada. Sedang sepasang kekasih masih saja
saling adu pendapat. Menjadi pusat perhatian banyak orang berlalu-lalang. Kenapa
begitu menarik? Apa yang kalian perhatikan? Cinta ataukah pertengkaran itu?
Mereka muda-mudi yang
sendiri melirik penuh tanda tanya. Sedang mereka yang berpasangan justru
semakin erat berpegangan. Kenapa ada cinta bertemu, berbunga lalu berpisah?
Bahkan dengan tak malu di depan banyak wajah. Kenapa pula ada yang berangkulan
merayakan cinta sedang yang lain terluka?
<<<<
Nabila Hayatina, Sakura
Romawi Timur, Andi Fikri Al-Fatih, Dhika Suci, Fatimah Az-Zahra, Lale Fatma
Yulianingsih, Rahmat Beyazi, Rudy Salam, Vivi Violina, Wardatul Ula, Witsqa, Fadhilah Adnan, Al-Akh Abdul Aziz,
Hamda Alief, Firdaus, Titut, Citra, Lala, Farid, Nana, Agung Nurwijoyo
<<<<
“Karya yang tak sekedar bercerita tentang kehidupan anak
bangsa di tanah dua benua, namun juga diserap dari nilai-nilai dan akar kultur
masyarakat Turki di era Erdogan. Karya mengagumkan!” Helvy Tiana Rosa, Sastrwan Indonesia
“Antologi yang enak dibaca dan menginspirasi. Membawa kita
menyusuri suasana khas tanah Utsmani. FLP Turki memberikan harapan besar bahwa
para penulis ulung akan terus bermunculan. Terus berkarya FLP Turki!” Habiburrahman El Shirazy, Sastrawan Asia Tenggara
“Karya teman-teman FLP Turki adalah gabungan keindahan
diksi dan filosofi. Tidak hanya berkisah tentang uniknya negeri Al-Fatih, namun
juga berbagi makna betapa dalam setiap perjalanan manusia terselip hikmah yang
kaya. Semoga disusul karya-karya indah yang berikut!” Sinta Yudisia, Penulis, Ketua Umum FLP 2013-2017
“Suara hati mahasiswa
Indonesia yang sedang belajar di Negeri Dua Benua, Turki. Bagaimana perjuangan
mereka sebagai anak-anak bangsa yang menjadi harapan, kebanggaan keluarga.
Antara idealisme, cita-cita, harapan dengan godaan asmara, sebagaimana galibnya
penyakit anak muda. Apapun itu, goresan pena mereka patut diapresiasi. Bravo,
FLP Turkey!” Pipiet Senja, penggiat Sastra
Migran, penulis 150 buku)
Komentar
Posting Komentar