Dari atas kumelihat kebesaran-Mu… Allahu Akbar !!!


Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
allahu akbar1

Waktu itu pesawat yang sedang kunaiki sedikit demi sedikit naik meninggalkan bumi. Mengudara ke atas sana menuju tempat awan-awan putih bertaburan. Hari itu begitu indah. Matahari bersinar terang menyinari bumi awan-awan bertaburan indah menghiasi langit nan membiru-biru. Tidak ada tanda-tanda awan hitam akan datang, pertanda hariku ini begitu cerah. “Subhanallah” sebuah kata yang sengaja terucap dari kedua bibir keringku. Mengutarakan keindahan dunia dengan mata terbuka, dari sebuah jendela kecil mengutarakan segala keindahan yang Kuasa cipta. Baru kali ini perjalanan udaraku terasa sangat berbeda, sangat indah, sangat dan sangat. Subhanallah….

Manusia tak lebih seperti butiran debu. Semakin tinggi mengudara bumi tampak semakin mengecil semakin dan semakin. Terbayang dalam pikiranku “pernah suatu ketika ku berjalan depan rumahku melihat semut-semut kecil berjalan berbaris bergotong-royong. Sekarang yang kulihat bukan semut, tapi jejeran mobil, manusia dan lain-lain”. Teman-teman pasti pernah buka-buka foto di file computer kan? Kejadiannya sama persis seperti sedang mengzoom out foto aja.

Allah maha besar. Pernah kupelajari sebuah pelajaran bahwa Allah SWT memberikan tiga buah buku yang sang besar, yang harus manusia pelajari. Pertama kitab Al-qur’an, kedua kita Rasulullah (diri beliau), dan ketiga kitap alam semesta. Begitu senangnya bisa mempelajari kitap alam semesta, mendapatkan kesempatan menikmati ilmu Allah. Tetapi ini belum seberapa hanya sedikit tapi tampak sangat banyak. Allahu Akbar…

Manusia kecil dan lemah. Apalagi di mata Allah. Terkadang kumelihat sifat manusia yang angkuh-angkuh berjalan dibumi ini. Tak sadarkah mereka? Sampai-sampai lupa untuk memenuhi hakekat penciptaannya. Ibadah lillahi ta’ala. Banyak contoh-contoh kecil dimana manusia melupakan hakekatnya itu. Misalnya sewaktu adzan berkumandang masih saja terasa berat untuk meninggalkan pekerjaan padahal hanya beberapa menit saja. Terkadang dunia melupakan segalanya. Kadang juga masih ingat akan Allah tetapi hati terlalu memberatkan urusan dunia. Astaghfirullah…

Ya Rabb Ya Rahman, mudahkanlah hati untuk mengingatMu, gerakkanlah hati ini untuk selalu bersamaMu, tetapkanlan hati ini bersama agamaMu, bersihkanlah hati ini dari buih-buih kotoran duniawi. Amin.
Smoga bermanfaat.

Hikmah perjalanan udaraku dari kota Istanbul ke kota Adiyaman.
Istanbul, 4 september 2011

Komentar

Postingan Populer