Buah Perbuatan Buruk (Saadi Shirazi)



Suatu ketika seorang tuan tanah yang terkenal dengan kekejaman/kezalimannya jatuh ke dalam sebuah sumur. Dia berteriak memohon tanpa henti, terus mengeluh hingga pagi.
Saat itu ada seseorang yang lewat, namun malah melemparkan batu kepadanya. Dia berkata,
"Emangnya kamu sudah pernah menolong dan mendatangi jeritan berapa orang, kok berani beraninya mencari orang untuk menyelamatkanmu?


Dulu kau selalu menabur benih ketakutan, sekarang tibalah waktu memanen perbuatanmu. Kita lihat saja, kau bisa apa. Orang-orang yang pernah kau sakiti, apakah mau mengasihanimu?
Dulu kau selalu mengali sumur untuk kami, akhirnya kini kau jatuh ke dalam sumurmu sendiri. [Saadi Shirazi]

Gaddarlığıyla ünlü bir köy ağası bir kuyuya düşmüştü. Sabahlara kadar yalvarıp yakardı, inleyip sızladı.
Derken, adamın biri gelip tepesine bir taş yükledi ve şöyle dedi:

– Sen kaç kişinin feryadına yetiştin ki can kurtaracak adam arıyorsun?

Sürekli alçaklık, namertlik tohumları ektin, bugün harman vakti geldi. Bak bakalım eline ne geçti. Senin elinden yaralı gönüller inlerken senin yarana kim merhem olur?
Bizim için sürekli kuyu kazıyordun, sonunda kazdığın kuyuya kendin düştün. [Sadi Şirazi]

(A4, 31/10/15)

Komentar

Postingan Populer