Khidmah: Gerakan Para Sukarelawan



Mari kita mendengar langsung dari Hocaefendi;

    "Selama bertahun-tahun saya telah menyampaikan segala pemikiran saya tentang khidmah di atas mimbar dan podium. Orang-orang yang memiliki satu rasa dan pemikiran pun memberikan perhatian mereka dan menghormati akan pemikiran ini. Saya pun menggunakan perhatian mereka ini sebagai sebuah kredit untuk khidmah bagi bangsa dan tanah air. Mereka menunjukkan rasa hormat mereka dengan menganggap bahwa perkataan-perkataan saya bernilai. Dengan demikian ada ribuan orang yang bertemu di satu garis jelas dalam mengabdikan diri dan berkhidmah, pertama untuk bangsa kami, lalu untuk keseluruhan umat manusia.

    Oleh karena itu, semua kegiatan yang telah dilakukan dan keindahan yang ditunjukkan atas nama khidmah, pertama-tama adalah sebuah karunia dari Allah Swt, lalu adalah sebuah karya daripada orang-orang berdedikasi pada pekerjaan ini. Jika kenyataan ini tidak dianggap dan menisbatkan seluruh pekerjaan yang telah dilakukan kepada satu orang maka hal itu tidak dapat diterima. Sudah sejak lama saya tidak pernah menerima anggapan orang-orang bahwa saya adalah 'pimpinan jama'ah' sebagai sesuatu yang layak. Saya bisa mengatakan bahwa saya menganggap kata-kata yang demikian itu sangat berat dan saya pun tidak nyaman dengan kata-kata tersebut. Karena saya menganggap ungkapan-ungkapan yang mengutarakan keterikatan seseorang tersebut sebagai unsur pemecah belah masyarakat. Saya sangat bersikeras agar penisbatan yang demikian tidak dilakukan.

    Saya berpikir bahwa penamaan pada orang-orang yang mendedikasikan diri mereka untuk kegiatan pendidikan yang pernah saya sarankan dengan sebutan 'jamaah' adalah sesuatu yang salah. Saya kira akan lebih benar jika penamaan kegiatan orang-orang yang tulus dan ikhlas dalam pengabdian mereka dengan landasan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, perdamaian, dan saling memahami itu adalah 'Gerakan Sukarelawan'.
    
    Karena Allah Swt telah menggunakan (istikhdam) kita semua sedemikian rupa. Jika Anda menisbatkan khidmah yang telah dilakukan kepada orang-orang yang Anda lihat sedang berada di posisi terdepan maka Anda masuk dalam kesyirikan. Ada sebuah perkataan yang selalu diulang-ulang oleh Syeikh Alwar Imami dalam nada bahasa Azerbaijan, “Herkes yahşî men yaman; herkes buğday men saman.” (Yang maksudnya, semua orang baik, sedangkan aku buruk). Saya pun dengan pandangan itu mengatakan hal yang sama, bahwa saya mengganggap tawajjuh masyarakat kepada diri saya sebagai sebuah wasilah ujian bagi saya. Bisa saja orang-orang salah dalam hal ini, bisa saja mereka salah melakukan ijtihad. Oleh karena itu, mereka tidak akan berdosa. Namun jika saya menganggap tawajjuh mereka dan menghubungkan pada makam yang mereka berikan maka saya sedang menghancurkan diri saya.

    Saya berharap hal ini bisa diketahui baik-baik, bahwa saya sangat sangat jauh dari hal-hal yang bersifat terdepan, kepemimpinan, dan ke-syaikh-an. Saya adalah seorang muslim biasa. Selain itu, bagi seseorang yang ingin melakukan sesuatu untuk bangsa, negara, dan tanah airnya tidak perlu memiliki sebuah bagian manapun."

Bandung, 27 Agustus 2023

Komentar

Postingan Populer