Tentang "Khidmah" yang Perlu Dipahami

    


    Ketika kita bisa mengambil nilai-nilai mulia kemanusiaan dari masa lalu dan menjadikannya bagian dari tabiat dan karakter kita, tidak lupa setelahnya kita menyampaikan kepada siapapun di hadapan kita itu adalah sebuah khidmah. Ketika kita bisa menjadi suara dan nafas akan hakikat dan kebenaran di seluruh penjuru dunia, maka itu adalah khidmah. Ketika kita bisa mengumpulkan berbagai macam keindahan universal umat manusia, ketika kita bisa mengubur kebencian yang berasal dari masa lalu, dan ketika kita terus berusaha dan bersungguh-sungguh untuk mewariskan sebuah dunia yang memiliki atmosfer kasih sayang dan toleransi kepada generasi yang akan datang di masa depan, maka itu adalah khidmah.

    Kalau pun ada orang-orang yang bergerak dengan khidmah yang demikian, maka mereka adalah orang-orang dalam "gerakan sukarelawan yang berkumpul di sekeliling nilai-nilai mulia kemanusiaan". Dengan penuh keyakinan, pasti masih ada banyak orang yang merasakan keprihatinan dan perhatian yang demikian di sekitar kita. Satu-satunya yang menyatukan orang-orang dalam gerakan tersebut adalah adanya derita dan keprihatinan yang sama dalam kalbu mereka.


    Selain itu, khidmah juga berarti sebuah gerakan ketulusan yang berusaha membersihkan lumpur-lumpur yang telah dilemparkan kepada wajah Islam yang sejatinya bersih dan suci, dengan kembali memberikan warnanya yang sebenarnya dan membuat semua orang di muka bumi mengetahuinya. Khidmah adalah sebuah usaha untuk menyemai sebuah perdamaian dan kerukunan di seluruh dunia. 

    Kita yang mengaku sedang mengabdi dan berkhidmah, harus berusaha menjauhi rasa benci dan permusuhan, kita harus menganggap bahwa iman kepada Allah Swt adalah sebuah dasar untuk bisa hidup sebagaimana manusia yang sesungguhnya. Dengan berkhidmah, kita menyakini bahwa khidmah adalah wasilah penting untuk bisa mendapatkan ridha-Nya. Maka perasaan dan pemikiran yang demikian harus kita sampaikan kepada siapapun di dunia manapun. Karena ketika kita tidak menyampaikan nilai-nilai mulia kemanusiaan yang telah kita miliki kepada orang lain, maka kita menganggapnya sebagai sebuah "kikir dan pelit".


    Kita sebagai orang yang berkhidmah harus terus berurusan dengan kebaikan dan manfaat untuk umat manusia. Kita harus terus menciptakan atmosfer kasih sayang di seluruh dunia. Dan kita harus menganggap ini sebagai bagian daripada ajaran agama kita nan suci. Bagi kita, tidak ada yang lebih besar manfaatnya daripada manusia yang saling menyayangi satu sama lain, daripada kasih sayang yang telah menjadi bagian dari kehidupan umat manusia. Sebaliknya, ketika kita tidak dapat menunaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya padahal kita mampu, maka kita berkeyakinan bahwa nanti akan dihisap oleh Allah Swt di akhirat. Kehidupan kita yang fana dan pendek ini menginginkan untuk dimanfaatkan atas nama kehidupan akhirat yang abadi. Keindahan dan kenikmatan yang ingin kita dapatkan di akhirat nanti harus kita hubungkan kepada tanggung jawab kita di dunia ini. Kita akan terus berusaha untuk mempertahankan agar karunia dan kenikmatan yang Allah Swt berikan kepada kita tetap bersama kita, selain itu kita pun harus bersungguh-sungguh untuk menjadikan nikmat-nikmat tersebut abadi selamanya.

    Semoga kita diberikan kemudahan oleh Allah Swt untuk bisa mewujudkan itu semua. Amin ya Rabbal Alamin.


Bandung, 25 Agustus 2023

    

Komentar

  1. Ma syaa Alloh, Tabarakallah tulisannya sangat menyentuh dan menguatkan utk terus berkhidmat. Jazakallah khairan katsiron,pa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Afwan, semoga kita semua diberikan istikamah dalam berkhidmah. Amin

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer