Jangan bilang susah dulu!

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Suatu ketika dalam sebuah kelas. Waktu itu pelajarannya adalah Bahasa Arab dan pertemuan pertama. Ketika seorang guru sedang asyik menerangkan seorang anak berkata, “Ya Ustadz, bahasa arab susaaaaaahhh!” dengan suara keras. Sejenak  kelas menjadi ramai, siswa yang lain pun saling berbicara kesana kemari.

Sang guru pun terdiam sejenak kemudian berkata, “baiklah, hari ini tidak ada pelajaran.. dan kita ganti menjadi sebuah permainan.” Seketika siswa-siswa pun bergembira ria.

Kemudian sang guru memulai menggambar dipapan tulis. Sebuah botol yang kecil dan sempit dan ada seekor ayam didalamnya. Lalu guru pun berkata, “siapa yang bisa mengeluarkan ayam dari botol? Dengan syarat tidak boleh memecahkan botol dan tidak boleh sampai membunuh ayam itu.”
Mulailah setiap anak mencoba menjawab pertanyaan itu, tetapi selalu salah dan salah. Akhirnya seorang anak mengutarakan jawaban, “ustadz, ayam ini tidak mungkin dikeluarkan jika botolnya tidak dipecahkan.”

“kamu tidak boleh melanggar syaratnya,” jawab sang guru dengan tersenyum.

Seorang anak yang pandai pun mencoba menjawab, “kalau begitu, katakan kepada orang yang meletakkan ayam itu kedalam botol untuk mengeluarkannya.”

Seketika siswa-siswa pun tertawa. Dan sang guru pun berkata, “benar.. benar.. itu jawabannya. Barang siapa yang meletakkan ayam itu kedalam botol, maka hanya dia yang bisa mengeluarkannya dari dalam botol.

Begitu juga kalian.

Kalian meletakkan pemahaman kalian bahwa bahasa arab itu susah. Walaupun saya mencoba menerangkan dan menerangkan, akan tetapi tidak akan berhasil. Kecuali jika kalian keluarkan sendiri pemahaman kalian tanpa bantuan saya. Sebagaimana kalian telah meletakkannya sendiri.”

Sang guru pun berkata, “selesai sudah pertemuan kita hari ini. Untuk pertemuan selanjutnya mudah-mudahan akan menjadi lebih mudah selalu.”

Dalam cerita lain. Di sebuah ladang terdapat sebongkah batu yang amat besar. Dan seorang petani tua selama bertahun-tahun membajak tanah yang ada di sekeliling batu besar itu. Sudah cukup banyak mata bajak yang pecah gara-gara membajak di sekitar batu itu. Padi-padi yang ditanam di sekitar batu itu pun tumbuh tidak baik.

Hari ini mata bajaknya pecah lagi. Ia lalu memikirkan bahwa semua kesulitan yang dialaminya disebabkan oleh batu besar ini. Lalu ia memutuskan untuk melakukan sesuatu pada batu itu.

Lalu ia mengambil linggis dan mulai menggali lubang di bawah batu. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa batu itu hanya setebal sekitar inchi saja. Sebenarnya batu itu bisa dengan mudah dipecahkan dengan palu biasa. Kemudian ia lalu menghancurkan batu itu sambil tersenyun gembira. Ia teringat bahwa semua kesulitan yang di alaminya selama bertahun-tahun oleh batu itu ternyata bisa diatasinya dengan mudah dan cepat.
Betapa seringnya kita meletakkan ayam kedalam kehidupan kita. Dan kita telah mempersulit diri kita sendiri. Oleh karena itu tidak ada hal yang sulit didunia ini. Dan kita semua bisa mengeluarkan ayam itu dari sebuah botol.

Dan kadang Kita sering ditakuti oleh bayangan seolah permasalahan yang kita hadapi tampak besar, padahal ketika kita mau melakukan sesuatu, persoalan itu mudah sekali diatasi. Maka, atasi persoalan kita sekarang. Karena belum tentu sebesar yang kita takutkan, dan belum tentu sesulit yang kita bayangkan.



Kahramanmaraş, 13 desember 2011

Abdul Aziz Mundzir.


Komentar

Postingan Populer