Memahami mana yang terpenting

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Berbeda dengan hari-hari kemaren. Malam ini terasa suntuk sekali, sepi dan tersisip gundah dalam hati. Kubuka laptopku kemudian kunyalakan tilawah tartil Al-Qur’an kesukaanku, Syeikh Saad Al-Ghomidi. Kumulai membuka-buka file-file lama yang jarang kubuka. Kutemukan sebuah file bernama “gamesku”.

“Lama gak main game, coba ah sekali ini main game,” pikirku dalam hati. Diantara deret game-game yang ada, kupilih zuma Deluxe.

Awalnya kubermain biasa-biasa aja. Perjalanan adventure pun kulalui, kadang game over mengurangi nyawaku. Berulang-ulang kumainkan game ini untuk sejenak menenangkan hati diiringi suara indah Syeikh Ghomidi.

“Jleeeebbbb….!!!” Sebuah ide penting menancap diotakku. Kucoba melihat, merasakan, menemukan dan membuktikan. Kutemukan sebuah kunci permainan dimana nyawaku bisa bertahan lama dan mempermudah jalan permainanku.

Zuma deluxe, kira-kira tahu nggak nih game apa? insyaAllah sudah pada tahukan. Gini, sedikit kuterangkan cara memainkan game ini ( hehe… sok menjadi gamer number uno). Permainan ini unik, penuh dengan bola-bola yang menggelinding diatas sebuah jalan. Kadang berkelok, kadang lurus, kadang juga muter-muter berusaha mengecoh pemain. Bolanya berwarna-warni. Semuanya menggelinding menuju sebuah lobang. Cara memainkannya adalah menembakkan sebuah bola ke bola yang lain yang sama warnanya. Syaratnya bolanya harus berderet 3 bola yang sama atau lebih. Setelah bola itu tertembak, maka bola itu akan meledak dan hilang berbuah poin. Tembakan-tembakan itu bertujuan agar bola itu tidak bisa memasuki sebuah lobang disamping senjata penembak. Dan berusaha mempertahankan sampai bola-bola itu habis.

Semakin lama, level pun semakin tinggi dan semakin cepat pula putaran bola itu. Kuwalahan juga nih mainnya. Akhirnya kumencoba mencari trik untuk bisa bertahan hidup dan mempermudah jalan menyelesaikan game. Ternyata, triknya adalah “jangan terlalu focus dengan warna-warna. Sehingga kita hanya melihat warna yang sama kemudian menembaknya. Bola-bola yang sama warna terpencar-pencar, ada yang didepan, disamping, dibelakang. Kadang kita muter-muter untuk menembaknya. Karena focus kita ada pada warna itu, sebuah lobang yang harusnya kita jaga agar tidak dimasuki bola pun terlupa. Bola-bola yang berjajar tidak sama warna terus berjalan menuju lobang tersebut.

Pertama, melihat apa yang lebih dekat lobang. Ini kunci pertamanya. Focus kita kepada titik ini membuat jalan kita mudah dan jelas tahu kapan kita bisa menyesuaikan warna.

Kedua, jangan terlalu melihat kebelakang, tapi kadang melihat kebelakang juga penting. Karena warna yang ada didepan belum tentu cocok. Tapi jangan berlebih, kadang itu kecohan game agar pemain tidak melihat yang lebih dekat dengan lobang.

Ketiga, diantara bola-bola itu ada bola yang special, ambil bola itu. Maksud bola special yaitu berupa bola-bola bonus, bom, laser dan lain-lain.
Keempat, teliti dalam melihat keadaan. Waspada, melihat kesemua arah tanpa mengurangi focus dengan yang ada didekat lobang.”

Kehidupan, tidak jauh berbeda. Kadang mereka terlalu focus dengan satu hal. Sampai-sampai terlupa dengan hal yang harusnya dijadikan focus utama. Kadang mereka terlalu melihat masa depan, sehingga lupa dengan yang didepannya (didekatnya) padahal itu yang terpenting. Kadang mereka terlalu focus dengan keindahan-keindahan, sehingga lupa dengan hal lain yang mungkin itu penting guna untuk kunci kehidupan yang sejahtera dunia akhirat. Kadang semua hal-hal itu membuat kita tidak teliti, tidak menyeluruh, tidak focus dan lain-lain.

Sahabat, mari fakuskan kepada hal yang harusnya diutamakan. Pertama, apa yang ada didekatmu. Kedua dan ketiga keempat adalah berusaha instiqamah, teliti dan tidak lupa dengan yang jauh yaitu masa yang akan datang. Semuanya penting dan bertautan. Jangan lengah!

“Orang yang penting adalah yang tahu kepentingan.”

“Masa depanmu adalah apa yang ada didepanmu.”

Kiranya ada salah, lengkapilah dengan beberapa kata pelengkap dalam komentar dibawah. Sungguh berbagi itu indah. Terima kasih.


Kahramanmaraş, 9 desember 2011

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer