Tips agar harta menjadi kekal
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
“Fânî mal beka bulur”, tahu tidak ini menggunakan bahasa apa? Ini berbahasa Turki. Sedikit simple bahasanya kalau dilihat dari kata-katanya. Hanya empat kata. Agak mirip dengan bahasa Arab namun kadang ada kata yang jauh berbeda makna. Ketika mencoba menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia, jadinya begini “di dalam harta yang fana terdapat kekekalan”. Kurang tahu juga apakah penerjemahan mahasiswa yang baru 8 bulanan di Turki ini pas atau malah salah. Tetapi insyaAllah kurang lebih begitu. Percaya deh…
Fânî, dalam arti bahasa bermakna fana yaitu bersifat sementara, lawan kata dari kekal.
Kemudian mal dalam bahasa Turki mempunyai arti harta dan hewan ternak menurut sebuah kamus Turki-Indonesia dari penerbit Gramedia Pustaka Utama. Dalam bahasa Arab mal juga berarti harta. Harta menurut pengertian kita bisa dibilang apa-apa yang kita miliki. Bisa berupa apa saja, bahkan ayah, ibu, anak, teman dan lain-lain bisa juga dibilang harta.
Sedangkan beka bermakna kekal dan bulur sebuah kata kerja dalam bentuk umum bermakna mendapatkan.
Sesuatu hal yang bersifat sementara tidak akan pernah kekal abadi. Artinya suatu saat hal yang bersifat sementara itu akan hilang dan sirna. Dari berbagai hal yang bersifat sementara itu bisa kita ambil contoh “harta”. Harta adalah barang yang kita anggap berharga, kita jaga pagi siang dan malam. Karena takut akan kehilangan. Setiap hari berusaha menambah dan menambah. Membanting tulang, bepergian kesana-kemari, kadang-kadang rela mengorbankan apapun asalkan hartanya bakal melimpah. Kadang terlalu sibuk dengan mengumpulkan harta mendirikan ibadah pun lalai. Kadang juga tidak mempedulikan bagaimana proses mendapatkannya. Yang ada dalam benaknya cepat dan banyak hanya itu.
Sayangnya harta itu tidak kekal. Suatu saat akan hilang dan tidak berguna lagi walaupun itu dibawa dikubur bersama dalam tanah.
Sekarang ada sebuah solusi bagaimana caranya membuat yang sementara itu menjadi tidak sementara bahkan dengan sendirinya bertambah.
“Buatlah harta kita berjalan dijalan Allah”. Menggunakan harta dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan memanfaatkannya untuk keperluan dijalan Allah. Mendapatkannya dengan jalan yang sebaik-baiknya. Yaitu dengan pekerjaan yang dimulai dengan bacaan “bismillah”. Menyimpannya dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan sadakah amal jariyah yang tidak akan pernah terputus pahalanya.
Harta anak, didiklah dia sebaik-baiknya. Berikan teladan sebaik-baiknya. Agar kelak dia bisa mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya.
Harta ilmu, gunakanlah dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya. Ajarkanlah kepada siapa pun itu dengan sebaik-baiknya.
Dan harta-harta yang lain yang belum sempat tersebut diatas. Semoga bermanfaat catatan singkat ini. Kurang mohon ditambah , lebih sepertinya tidak. :D
Kahramanmaraş, 19 desember 2011
Abdul Aziz Mundzir
Komentar
Posting Komentar