Malam Ragaib Kandil, Kahramanmaras (2)

Tidak seperti biasa. Ketika mendekati waktu masuknya Sholat isya’, terotoar di samping jalan raya yang menuju ke arah Ulu Camii begitu padat dengan pejalan. Pakaian mereka rapi-rapi dan mereka berjalan bersama sanak keluarga, teman, dan saudara menuju sebuah tempat. Kami—saya, Jejen dan Syams, bertiga juga sedang menuju tempat yang sedang mereka tuju, Ulu Camii, sebuah masjid besar yang bersejarah dan merupakan pusat dari masjid-masjid yang lain di Kahramanmaras. Tahun lalu saya juga melakukan hal yang sama, yaitu tepat di hari kamis malam jum’at pertama di bulan Rajab saya mengikuti jamaah sholat isya’ lalu ikut meramaikan malam ini. Tidak hanya di Ulu Camii saja, namun rata-rata semua masjid di Turki pun sama, sedang ramai didatangi jamaah, lelaki maupun wanita.








Kandil, nama khusus yang diberikan untuk peringatan hari-hari keagamaan di Turki. Seperti peringatan hari maulid, hari isra’ miraj, malam lailatul qadar dan lain-lain. Malam ini adalah malam jum’at pertama di bulan Rajab—Syahrullah. Masyarakat muslim di Turki menamakan malam ini dengan regaib gecesi atau regaib kandili. Salah satu malam yang mendapat pengecualian, memiliki derajat lebih tinggi dari hari-hari biasa. Dinamakan Ragaib dikarenakan malam ini adalah malam dimana Allah memberikan kasih sayang dan kelembutan yang lebih dan mengampuni dosa-dosa. Ada banyak riwayat yang berbeda-beda yang menjelaskan hal keistimewaan ini. Oleh karena itu tidak sedikit yang ikut memanfaatkan kesempatan emas ini. Bahkan ketika kami sampai di dalam masjid, semua tempat hampir sudah penuh dengan jamaah dan kami hampir tidak mendapatkan tempat.


Rasulullah (saw) di Malam Ragaib seperti ini banyak berdoa, menunaikan sholat, mengerjakan berbagai macam kebaikan, dan juga bersedekah. Sebagian ulama ada yang menganjurkan untuk melakukan Shalat Sunat Ragaib. Shalat sunnat Ragaib adalah shalat sunnat yang dilakukan pada malam Jum’at pertama setelah shalat Maghrib dan sebelum shalat Isya, pada bulan Rajab. Ada sebuah hadis,

“Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada seseorang pun yang berpuasa pada hari Kamis pertama di bulan Rajab, kemudian shalat sunat antara waktu Isya dan waktu gelap malam, sebanyak dua belas rakaat, yang setiap dua rakaat dipisah dengan salam. Kemudian setiap rakaat membaca surat al-Fatihah satu kali, surat al-Qadar 3 kali, al-Ikhlas 12 kali, dan ketika selesai shalatnya, membaca shalawat berikut sebanyak 70 kali: Allaoohumma shalli ‘alaa Muhammadinin Nabiyyil Ummiyyi wa ‘alaa aalihii, kemudian sujud sambil membaca tasbih berikut sebanyak 70 kali: subbuhun quddusun rabbul malaaikati war ruuh, kemudian bangkit dari sujud, sambil membaca sebanyak 70 kali doa berikut: ‘robbighfir warham wa tajaawaz ‘ammaa ta’lam, innakal a’azzul akram (ya Allah, ampuni segala dosa, sayangi dan maafkan segala kesalahan dari apa yang Eukau ketahui, karena Eukau Maha Gagah lagi Maha Mulia), kemudian sujud satu kali lagi sambil membaca bacaan sebagaimana pada sujud pertama, kemudian masih dalam posisi sujud, ia berdoa memohon segala hajat keperluaannya kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan segala hajat dan keperluannya”.

İya, hadis ini pernah dikutip dan disampaikan oleh Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumiddin bab an-nawaafil, namun sayangnya hadis ini adalah hadis maudhu’. Jumhur ulama pun mengatakan bahwa shalat Ragaib termasuk salah satu bid’ah madzmumah (bid’ah yang tercela) yang harus dihindari. Sebagai gantinya kita bisa mengerjakan sholat-sholat sunnah lainya, seperti; sholat Awabin dan juga sholat sunnah lainya yang di ajarkan oleh Rasulullah (Saw).

Hari ini, Ulu Camii Kahramanmaraş memperingati Ragaib Kandil dengan indah. Sambil menunggu kedatangan jamaah, imam masjid memberikan ceramah tausiyah. Lalu, kami sholat isya’ berjamaah dengan diimami oleh seorang imam yang memiliki suara begitu merdu. Setelah sholat, seperti biasa ada zikir pendek, lalu ditutup dengan bacaan Al-qur’an dua ayat terakhir dari surat Al-baqarah.  


Acara belum selesai. Para jamaah sebagian memang sudah ada yang pergi. Namun acara peringatan masih berlanjut. Ada dua orang yang berpakaian jubah putih maju ke depan, satu lagi yang berpakaian jubah hitam. Mereka duduk berdempetan. Lalu ada tiga orang lagi yang datang ikut duduk berjajar dengan mereka. Setelah masing-masing memegang mikropon, satu persatu dari mereka melantunkan sholawat dan syiir islami berbahasa Turki dengan makam yang indah. Sholawat dan Syiir islami yang dilagukan itu terkenal dengan sebutan ilahi di Turki. Kami pun mendapatkan materi ini di perkuliahan teologi islam. Terakhir, acara ditutup dengan doa khatmul Qur’an yang panjang dan berbahasa Turki. Setelah keluar dari masjid, tepat di depan pintu kami melihat sedang ada keramaian, ternyata ada pembagian es krim gratis. Maklum Kahramanmaraş adalah kota es krim. Beginilah peringatan Ragaib Kandil di salah satu masjid di kota Kahramanmaraş. Semoga malam ini mendapat berkah, kasih sayang, dan ampunan. Kandiliniz mübarek olsun!






Kahramanmaraş Turki, 16 Mei 2013
  

Komentar

  1. Terima kasih Kak, jadi tahu artinya. Tadi temanku orang asli Turki bilang soal malam ini yang jatuh hari ini:

    3 Februari 2022.

    Dia bilang saya banyak berdoa hari ini karena akan banyak berkat dan doa yang di dengar untuk hari ini.

    Terima kasih untuk penjelasannya Kak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer