Masihkah ingat?
Bayangan
yang dulu kutinggal
Di
belakang, nan jauh dari sekarang
Bersama
jutaan kenangan, manis dan kental
Dilupakan,
hanya tuk masa depan yang masih dalam bayang-bayang
Kini,
seperti barang elektronik yang rusak
Tiba-tiba
mati, lalu dengan sendiri merestart
Ku
tak sengaja ingat, bayang-bayang lampau tiba-tiba ada di otak
Takjub,
takut, tawa, tangis, memukuliku dengan tepat
Lupa
telah berganti ingat, ingat menghilangkan lupa
Dulu,
di atas sajadah itu dahiku melekat, seakan hanya aku hamba yang taat
Lantas! Kenapa begitu berbeda? Kubertanya
Dahulu
padahal baru seumuran bocah, masih lugu dan hanya ikut-ikut
Dalam
kesadaranku, dahulu itu emas dan sekarang adalah panas
İya
emas, begitu sangat berharga meski akal belum penuh guna
Panas!
Panas! Panas!
Gambaran
neraka ada jelas didepan mata, akal yang kini berguna hanya bekerja tuk dunia
Hamba,
apa yang bisa diperbuat oleh hamba?
Harusnya,
hanya taat dan siap, bahkan untuk berfikir pun tak sempat, apalagi protes
Manusia
sebaik-baiknya ciptaan, ada akal yang dianugerahkan
Menjadi
hamba, yang dianjurkan untuk berfikir, yang harusnya semakin taat dan siap,
bukan malah protes
Bayangan
masa lalu, mengajarkanku pelajaran baru
Jika
dulu aku seperti itu, mengapa kini seperti ini
İya
jikalau dulu yang tidak baik, menjadi kini yang selalu baik
Tidak
jikalau dulu yang baik, lalu kini malah menjadi tidak baik
İngat
masa lalu, ingat masa depan
Yang
lalu boleh di belakang, jangan lupa diambil pelajaran
Yang
depan akan selalu di depan, sebagai hasil masa lalu yang penuh pelajaran
Hari
inipun masa depan, masa depan untuk hari kemarin, ingat?
Kahramanmaras
Turki, 19 Mei 2013
Komentar
Posting Komentar