Suatu hari bersama Rasulullah
Jika
suatu hari Rasulullah (saw) datang mengunjungi kita atau secara tiba-tiba pintu
kita diketuk oleh Rasulullah (saw), saya penasaran, apa yang akan kita lakukan?
Tapi
saya tahu bahwa untuk seorang tamu yang sangat terhormat seperti beliau, kita
akan membukakan pintu sebuah kamar yang paling bagus, makanan yang akan kita
kasih adalah yang paling baik, kita mencoba mengungkapkan perasaan yang kita
rasakan ketika melihat kedatangan beliau.
Namun
jujur katakan, ketika melihat Rasulullah (saw) sedang menuju rumah kita apakah
kita akan datang menyambut beliau? Atau sebelum mengajak beliau untuk masuk, kita
akan mengumpulkan dengan cepat koran dan majalah yang kita beli pagi tadi, lalu
apakah kita akan menyembunyikannya di bawah karpet? Lalu, apakah televisi akan
kita biarkan menyala?
Siapa
yang tahu kita berkeinginan agar kebohongan-kebohongan dan keingkaran yang kita
perbuat dalam suatu hari tidak keluar dari mulut kita (waktu itu). Lalu
bagaimana dengan kaset-kaset kita, apakah kita akan mengumpulkan dan mengangkat
album-album musik terbaru yang kita punya dari tempatnya? Atau mungkin di
tempat itu kita akan meletakkan buku-buku yang sudah bertahun-tahun dalam rak.
Apakah
benar, kita langung mempersilakan untuk masuk ke dalam rumah? Atau mungkin kita
akan mengatakan tunggu satu menit, lalu kita tutup pintu, masuk ke dalam dan
berfikir apa yang harus aku angkat, apa yang harusnya tidak ada, bagaimana aku
bisa menyembunyikannya.
Apakah
kita akan lari ke dalam rumah dengan beribu-ribu kebingungan?
Saya
penasaran, jika Rasulullah (saw) beberapa hari tinggal bersama kita, apakah
kita akan melanjutkan pekerjaan yang biasa kita kerjakan dalam hari-hari
sebelumnya? Atau, apakah kita akan mengajak beliau bersama ke tempat yang akan
kita tuju? Apakah kita sopan memperkenalkan teman kita yang paling dekat?
Atau
saya bilang begini, ketika beliau datang dalam beberapa hari apakah kita akan
merubah rencana-rencana dan kehidupan kita?
Sekarang,
katakanlah dengan jujur dari hati yang paling dalam, apakah kita menginginkan
beliau menginap bersama selama hidup kita? Atau apakah kita bisa mengambil
nafas dengan lega ketika kunjungan beliau selesai dengan cepat dan pergi?
Sungguh
apakah tidak aneh jika kita tahu apa yang harus kita kerjakan jika tiba-tiba
Rasulullah (saw) suatu hari datang berkunjung kita?
Terjemahan
dari sebuah syair berjudul “Peygamber gelse” karya Ibrahim SADRI.
Kahramanmaras
Turki, 14 Februari 2013
Komentar
Posting Komentar