Bincang Sastra Istanbul; Sebab Telat



Kedatanganku yang telat dalam mengahadiri acara “Bincang Sastra di Istanbul” bersama Bunda Helvy menjadikan galau yang berkepanjangan. Permasalahannya telatku bukan sekedar lima atau sepuluh menit, akan tetapi telatku sampai tidak dapat mengikuti acara sama sekali. ^ ^

Sebenarnya ya sudah dari hari H diselerenggarakan kuliah twit bagi yang tidak bisa hadir ke acara yang diadakan FLP Turki ini. Namun, ternyata aku baru tahu hari ini setelah meng-klik akun twitter @FLP_Turkey. Akhirnya, kegalauanku terobati, meski hanya dengan potongan-potongan kalimat ringkasan dari beberapa teman FLP. Sepertinya adalah baik jika aku meringkas kuliah twit mereka dan mempostingnya kepada teman-teman dimanapun berada. Di antaranya;


Sakura Romawi Timur;

·         Jika kita ingin usia kita menyamai dunia, maka menulislah. Sastra yang bermakna.
·         jarkan anak-anakmu sastra agar ia menjadi orang yang PEMBERANI!
 
Nabila Hayati;

·         Hamit jabal membagi makna sastra menjadi 3. Makna tersurat,  makna tersirat dan tersuruk.
·         Sastra bisa berupa naskah drama,  puisi dan lain2
·         Kekinian ada jurnalisme sastra . Non fiksi masuk kemana bunda? Jawabannya,  jurnalisme sastra.
·         Apa bedanya fiksi dengan non fiksi? Non fiksi bersumber pada data ilmiah. Artikel populer contohnya.
·         Di masa lalu semua karya tulis disebut sebagai sastra.
·         Sastra banyak makna. Multi tafsir. Dan bagaimana kita mengemasnya menjadi lebih istimewa.
·         Kita bisa membuka makna sastra. Menjadi banyak makna dan keindahan didalamnya.
·         Namun tetkadang sastra hanya dipahami oleh penulisnya. Tanpa harus dipahami oleh pembaca. Itulah sastra.
·         Sastra itu memperkaya jiwa . Dan memperhalus budi. Oleh krena itu Umar bin Khattab mewasiatkan utk belajar sastra.
·         Cara utk menjadi sastrawan hebat adalah dgn membaca lalu menulis . Hanya dgn itu.
·         Menulis adalah menawarkan estetika.
·         Menulis adalah memperpanjang usia dan menjadi warisan.
·         Jangan sampai karya kita justru menjadi nilai mudharat negatif bagi org lain.
·         Warna dalam sastra indonesia beragam. Jelas yg utama adalah bahasanya.
·         Warna lokal indonesia diharapkan lebih berwarna. Contoh ketika @h_elshirazy  menulis AAC. Warna Indonesia tercermin.
·         Pola pendidikan, keluarga, lingkungan dan pendidikan menjadi warna utama karya sastra.
·         Anda adalah apa yg anda pikirkan. Anda adalah apa yg anda tulis.
·         Pasti ada tujuan dari setiap hasil karya tulis.
·         Dalam sebuah karya,  bagaimana penulis memberikan soluso dalam karyanya.
·         Ketika kita menulis pastikan. Bahwa yg kita tulis adalah kebaikan.
·         Menulis itu merekam jejak. Minimal satu buku sebelum mati.
·         Tingkat peradaban suatu bangsa adalah dilihat dari banyaknya tulisan dan yg membaca.
·         Bicara tentang sastra adalah bicara kejujura. Dan kelembutan.
·         Bolehkah bunda berbagi cara konsisten menulis? Sastra dalam sastra menurut bunda, dan sastra bagi bunda.
·         Bagaimana teknis menerbitkan buku dan kisah bunda mencintai sastra?
·         Bagaiman genre fiksi,  bunda?
·         Bagaiman karya karya yg berunsur nasional?  Mengapa terkadang ada unsur lain?
·         Pertanyaan pertama. Sastra itu memang kejujuran. Meski kadang dlm kejujurn dan kelembutan kita hrus bicara atau dicubit
·         Menulis adalah mengedepankan nurani. Allah itu tersenyum tidak melihat karya saya?
·         Bagi saya kebersihan dan ruhani adalah penting bagi para penulis.
·         Penulis harus meningktkan marifah pada Tuhanya. Maka sebab itulah ada jiwa dan nurani dan keindahan didalamnya.
·         Pertanyaan kedua. Normal kok sambil berpikir sambil menulis. Teruslah berpikir. Begining is difficult.
·         Menulis adalah kegiatan orang orang cendikia. Artinya memang perlu wawasan luas dan ruhani kuat.
·         Maka kata Ali bin Abi Thalib " ikatlah ilmu dengan menulis!"
·         Target satu tahun satu buku.
·         Jika stagnan malas menulis,  caranya bgmn? ada dalam komunitas.
·         Bagi saya sastra adalah cinta dan kita tdk bisa hidup tanpa cinta. Ibarat bernapas.
·         Dulu saya berkata pada Faiz pada usia 3 tahun. " faiz bunda mencintai faiz sprtiencintai semua kebaikan"
·         Lalu kemudian faiz dengan beriringan waktu ia tiba2 berkata " bunda faiz mencintai bunda seperti mencintai surga"
·         Orang akan melihat kita dari tutur bahasa kita. Apapun backgroundnya namun ia tuturnya manis,  maka org akan melihat plus.
·         Saya dulu menerbitkan buku perlu menunggu 4 jam dan dengan balasan yg pahit.
·         Saya bilang " makasih mbak sudah membuat saya menunggu. Nanti saya datang sdh menjadi penulis hebat. "
·         Tiap orang memliki proses sendiri. Tinggal bagaiman kita mengolahnya .
·         Dan berhati hatilah dengan naskah. Ide kita itu mahal.
·         Unsur puisi ada pemikiran,  ide,  nada,  irama dan perasaan yg bercampurbaur.
·         Puisi adalah akrobatik kata-kata.
·         Apa yg dinilai dalam puisi? Tema dan isi. Lalu pilihan diksi. Kedalamn isi. Keaslian gagasan
·         Kemampuan tipografi.
 
Firdaus Guritno;

·         Buat apa fokus pada kata2 yang keruh jika ada yang jernih dan menjernihkan? Inspirasi dari bunda.
·         Masih menunggu jawaban atas 3 pertanyaan saya kepada bunda @helvy, tentang penerbit, genre yang "sulit", dan nasionalisme dalam tulisan.
·         Jawabannya terang dan menerangkan. Intinya perlu banyak belajar menulis dan analisis lagi!

Semoga bermanfaat. ^ ^
İstanbul Turki, 06 Feb 2014

Komentar

Postingan Populer