Cinta... (18+)

Malam hari ini terasa sangat damai. Suara jangrik yang mengerik tidak berhenti berdengung. Seakan bernyanyi atau seperti berdendang, melantunkan alunan yang membawa kedamaian di malam yang petang. Bisa jadi mereka sedang beribadah malam, berzikir tanpa henti sampai manusia bangun kembali di pagi menjelang. Alhamdulillah beberapa rakaat sudah kudirikan di sepertiga malam. Kumenoleh ke wajah istriku, dan cintaku masih terlelap di sampingku. Lalu kutulis kata-kata ini;

Cinta...
Ku tak mampu berhenti memandangmu. Wajahmu seakan berkata, lihatlah aku lihatlah aku, dengan gaya wajahmu yang begitu menggodaku. Rona wajahmu menentramkan, menyejukkan, membuat bibirku tak berhenti berucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah... dst


Cinta...
Kuingin berteriak kepada malam. Kuingin berteriak betapa beruntungnya daku, mendapatkan istri secantik dirimu. Kecantikan hati yang ada dalam dirimu, ternyata sudah melekat pula di wajahmu. Alhamdulillah, ya Allah Engkaulah yang  mempertemukanku pada bidadari yang satu ini, bukan aku.

Cinta...
Sebelum kumembangunkanmu, kuingin mencurahkan hati dahulu, di atas sebuah kertas. Cuman sebentar kok, baru nanti kita berjamaah bersama, menghadap Sang Kekasih Utama, melantunkan ayat-ayat cinta.

Cinta...
Kenapa kau tak berhenti tersenyum kepadaku? Waktu terlelap pun kau masih tersenyum kepadaku. Apa aku begitu istimewa bagimu, hingga kau tak rela melepaskan senyumanmu kepada suamimu.

Cinta...
Besok pagi masak yang lezat yah seperti biasa. Buatlah sebuah keindahan pagi di rumah kecil kita. Meski kita masih berdua, namun serasa ramai dengan cinta. Kita harus terus tetap menjaga kebiasaan ini, sampai kapanpun nanti, sampai tuapun, sampai ajalpun. Coba bayangkan betapa indahnya ujung perjalanan kita, selalu bersama cinta-Nya kemana-mana, dan kitapun menjaganya.

Cinta...
Besok sebelum suamimu ini berangkat mencari ridho-Nya, jangan lupa cipiki-cipika yah. Tapi di dalam rumah saja, gak enak kalo dilihat semua. Biar kemesraan kita terjaga di dalam saja, kalau di luar nanti ya tetap dong kita harus menjaga wibawa. Yah cinta...

Cinta...
Besok sore suamimu pasti datang dengan lelah, kalau begitu, pas buka pintu jangan lupa tersenyum yah. Karena senyummu selalu merubah lelah menjadi punah. Lalu, suamimu ini pun menjadi sumringah, dan berteriak, “ALHAMDULILLAH!”

Cinta...
Sudah ya, waktunya tinggal sedikit lagi nie. Kalau cinta tidak segera bangun, hari esok tidak akan berkah. sayang, bangun... bangun...  

Kahramanmaras Turki, 23 Nov 2013

Komentar

Postingan Populer