Gaza, maafkan aku!


Bismillah di setiap permulaan kebaikan. Siapa sangka, Abu Jahal yang sudah mati kala perang badar oleh kamu muslimin, saat ini hidup kembali. Dia begitu benci Islam, dan kebencian itu benar-benar dia tunjukkan meski tidak ada alasan logis bahwa Islam pantas untuk dibenci. Abu Jahal hanya orang yang terlalu sombong dan terlalu takut, takut dengan kejatuhan martabat keduniaannya, sama halnya Israel. Abu Jahal modern sekarang bernama Israel. Datang bak pahlawan yang bergerak atas nama kebaikan, padahal tidak sedikit pun ada yang mirip dengan kebaikan, sedikit pun.

Semua orang pun tahu dan sadar akan itu, seperti juga aku. Gaza, kau adalah sahabat muslimku yang kucinta. Saat ini, aku menyaksikanmu sedang dianiaya namun kuhanya bisa berdiam saja, hatiku menangis, jiwaku tergoncang mendengarmu sedang disakiti. Gaza, Allah Ta’ala selalu tahu isi hati setiap hambanya, selalu tahu siapa yang jujur beriman dan siapa bohong beriman. Allah pun tahu siapa yang benar dan siapa yang salah.  Aku sadar, aku tidak sedang membantumu apa-apa. Aku hanya bisa mengirimkan doa di setiap sholatku kepadamu. Semoga Allah menerima amal perbuatanmu dan mempermudahan jalanmu. “Inna ma’al ‘usri yusro.”

Gaza, kau juga sudah tahu. Abu Jahal yang dulu kuat dan tangguh, selalu menyiksa dan mengajak menyiksa kaum muslim, pada akhirnya tersungkur di atas tanah, lalu disambut oleh api neraka yang menyala-nyala.

Gaza, kau juga sudah tahu. Bagaimana waktu itu sahabat Rasul s.a.w, Ammar r.a sekeluarga dan para umat muslim lainnya dianiaya oleh Abu Jahal dan sekutunya. Rasulullah mengirimkan salam kepada mereka dan berkata, “Bersabarlah wahai Ammar!” Saat ini, Rasul pun sedang berkata kepadamu, “Bersabarlah wahai Gaza!” Aku yakin surga sedang menantimu, karena aku tahu kau sedang tidak bersalah, kau hanya sedang didholimi.

Gaza, maafkan aku! Kekuatanku tidak mampu menghampirimu, kecuali hanya doa, doa, dan doa. “Allahummansurhum nasran azizan fiddunya wal akhirah.”

Gaza, teruslah berjuang karena perjuangan itu tidak ada batasnya, teruslah berdoa karena doamu begitu berharga, doa mereka yang didholimi itu mustajab sahabatku.

Dari sahabat muslimmu, yang sangat mencinta.
Kahramanmaraş Turkey, 18 november 2012

Komentar

Postingan Populer