Mendapatkan Rizki

Pada waktu itu ada seorang saudagar muslim yang kaya raya yang tinggal di sebuah kota besar. Dia mempunyai seorang anak lelaki yang tampan. Sejak kecil anaknya sudah diajarkan untuk berdagang dengan baik dan jujur.

Hingga pada akhirnya anak saudagar itu tumbuh besar. Sang ayah pun ingin mengajarkan anak kesayangan ini untuk bepergian jauh dan berdagang. Lalu semua perbekalan untuk pergi sang anak pun disiapkan sang ayah dengan teliti. Pada hari yang tepat anak muda dari saudagar berangkat meninggalkan kota kelahirannya.

Perjalanan yang sedang dilewatinya begitu panjang. Kota yang sedang dia tuju adalah kota Madinah. Jarak menuju kota Madinah pun masih terlihat jauh. Ada sebuah hutan yang dia lewati dan dia berfikir untuk beristirahat lalu kembali melanjutkan lagi perjalanannya di esok hari.  Malam itu langit begitu cerah. Sang rembulan pun ikut menyempurnakan keindahan malam. Keinginan untuk berjalan-jalan menikmati keindahan malam pun timbul. Kemudian dia berjalan memasuki di sekeliling tempat dia mendirikan tenda.

Sebagian malam telah berlalu. Ketika ia ingin kembali ke tenda, dia melihat seekor serigala yang tergeletak di atas tanah. Terlihat begitu renta dan sakit, bahkan untuk bergerak pun sulit. Sejak melihat serigala ini dia selalu diajak untuk berfikir. Malam pun berganti pagi. Anak muda ini tak mendapatkan kantuknya dan masih saja berfikir. Lalu ia berkata dalam hati, “hewan ini bagaimana bisa mendapatkan rizkinya?” Perkiraan yang ada di kepalanya adalah serigala ini sebentar lagi akan mati karena kelaparan.

Matahari sudah terbit menyinari pagi. Waktu itu, ia melihat seekor singa datang. Lalu menyergap dua ekor binatang dengan sangat buas. Makanan yang sudah didapat singa pun ditarik ke pinggiran, dekat dengan tempat serigala tidur. Singa kemudian memakan daging yang dia dapat sampai kenyang dan meninggalkan sisa lalu pergi.

Melihat ada makanan yang tersisa, serigala pun berusaha untuk bergerak mendekati sisa yang ditinggalkan singa tadi. Kemudian dia makan sampai kenyang.

Anak muda sangat terkejut dengan pemandangan yang Allah berikan pagi itu. Dia berkata dalam hati, “Allah sudah memberikan kadar rizki kepada semua makhluq yang Allah ciptakan, lalu kenapa kita harus bersusah-susah dan bepergian jauh-jauh?”

Sore harinya, dia kembali pulang ke rumah ayahnya dan menceritakan apa yang telah dia lihat. Sang ayah pun berkata, “anakku, pendapatmu tidak benar sayang, yang ayah inginkan adalah agar kamu menjadi singa yang member makan serigala yang kelaparan. Bukan menjadi serigala yang memakan hasil pemberian orang lain.” Anak muda itu pun menerima nasehat dari ayahnya dan kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat terputus.

Terinspirasi dari sebuah buku bacaan.
Kahramanmaraş Turkey,  10 oktober 2012

Komentar

Postingan Populer