Mersin; “Cennet-Cehennem”
Surga
adalah impian manusia yang terbayang indah. Sedang neraka adalah sesuatu yang
terbayang sangat buruk, yang paling tidak diinginkan manusia. Surga dan neraka,
keduanya adalah ujung dari semua perjalanan ini. Sebagian manusia akan berlabuh
di surga, sebagian lagi di neraka. Saat sudah berlabuh nanti, mungkin tidak
akan ada perjalanan lagi. Jadi, jadikanlah surga tujuan akhir hidup ini.
Surga
dalam bahasa Turki biasa disebut cennet
(baca; jennet), hampir mirip dengan bahasa Arab. Sedang neraka bahasa Turkinya cehennem (baca; jehennem). Kedua tempat
ini hanya ada setelah kehidupan dunia,
artinya surga dan neraka berada di alam akhirat saja. Mungkin ada sebagian
manusia yang tidak percaya akan kabar gaib ini, namun perlu kita ketahui tidak
hanya Islam yang mempercayai ini. Teman, tahu tidak? Hari ini aku sudah
berkunjung ke surga dan neraka. Harga tiket
masuknya murah, cuman 5 TL (2, 18 USD) untuk keduanya. Bagaimana kisahnya?
Mersin.
Adalah sebuah kota besar yang terletak di pantai Mediterania bagian Turki
selatan. Perjalanan kami tadi siang dari Kahramanmaras sampai kota ini adalah
sekitar 4 jam. Lumayan jauh ternyata. Namun di kota ini ada banyak tempat
bersejarah seperti; Gua ashabul kahfi (Tarsus), Gua Cennet-Cehennem, dan
gua-gua lainnya. Ada 3 musium penting, tapi kali ini kami tidak berkunjung
kesini. Ada banyak pantai dan pemandangan laut yang bersih. Sepertinya kota ini
adalah kota wisata, setelah satu hari berjalan-jalan kebanyakan yang kami lihat
adalah perhotelan besar dan kecil.
İya,
hari ini kami berkunjung ke sebuah gua yang bernama cennet-cehennem. Setelah membeli
tiket seharga 5 TL, pertama yang kami masuki adalah neraka. (serem ya dengernya
hee..) Gua cehennem adalah sebuah gua yang terlihat seperti jurang yang sangat dalam
dan curam. Kami hanya bisa melihat dari sisi atas jurang itu. İtupun dalam
batas pagar yang sudah ada. Benar, pemandangannya begitu seram. Seolah mengingatkan
kepada kita bahwa neraka itu dalam dan curam seperti ini. Tak terbayang andai
kita terjatuh waktu itu ke dalamnya. Mungkin
akan menjadi berkeping-keping tubuh kita. Beberapa foto pun kami ambil sebagai
tanda kami telah berkunjung. Aku tidak pergi sendiri ke tempat ini. Ada dua
rombongan pelajar Kahramanmaras yang mengikuti jalan-jalan ini, makanya aku
lebih sering menggunakan kata ‘kami’ dalam cerita ini.
Kami
pun keluar setelah mampir menjenguk neraka. İya, memang seperti itu urutannya,
neraka dahulu baru surga. Waktu kami memasuki pintu surga, aku tertawa kecil. Surga
terlalu murah jika dihargai dengan 5 TL. Wah, payah. Jpreeett! Tambah satu foto
lagi sambil senyum.
Gua
surga ini menggambarkan pemandangan indah surga yang hijau. Mungkin kedatangan
kami yang tidak tepat, sehingga pemandangan hijau kurang terasa nikmat tanpa
adanya buah-buahan yang berwarna-warni. Sebagaian dedauan sedang kering dan
berguguran. Jadi, tampak sepeti taman yang tidak terlalu hidup. Perjalanan memasuki
surga adalah menurun ke bawah. Kami harus menuruni tangga yang berjumlah
sekitar 455 anak tangga. Belum lagi jalan yang memutar-mutar, dan juga licin. Setengah
perjalanan terlewati, kaki terasa bergetar, aku tidak bisa berdiri tegak. Mungkin
jalan ini menjelaskan bahwa perjalanan menuju surga tidak mudah, dan sulit. Mulut
gua terlihat indah, kembali kami men-jepret dua tiga kali. Tidak ada apa-apa di
dalam gua, hanya ada pemandangan dalam gua yang indah oleh sorotan lampu-lampu
kuning. Kedalaman gua ini sampai 70 m ke bawah.
Beberapa
teman mengeluh karena tidak ada apa-apa seperti yang sudah kami banyangkan. Tidak
ada air, apalagi sungai yang mengalir air, tidak seperti yang ada dalam Al-qur’an.
iyalah, ini kan gua yang bernama surga doang, bukan sungguhan. Huh! Akhirnya kami
kembali naik ke atas untuk keluar dari surga. Keringat pun bercucuran,
perjalanan memasuki gua surga lebih melelahkan. Selama perjalanan ke atas kami
tertawa bersama dan saling bertanya; “Masa iya ada orang yang setelah masuk
surga, terus pengen segera keluar?” hee..
Teman,
lain kali kalau mau jalan-jalan jangan pas musim dingin yak. Sudah udara dan
suhu yang dingin, lalu jam siang untuk jalan-jalan hanya sebentar. Jam 16.00
azan maghrib sudah berkumandang. Habis itu kami melanjutkan dengan ibadah
sholat dzuhur. Ternyata setelah sholat, kami diajak lagi masuk ke dalam gua
yang bernama gua astım. Gua ini
terletak di bawah restoran. Sebenarnya tidak ada tampang gua sih kalau dilihat
dari luar. Kami masuki pintu, lalu turun ke bawah tanah melewati tangga besi. Waw!
Gua ini terlihat lebih indah dari sebelumnya. Momen ini pun kami manfaatin
dengan barfoto-ria. Waktu tak terasa, yang terasa hanya perut keroncongan,
lapar!
Akhirnya
kami keluar bersama rombongan untuk makan siang. Daerah yang kami datangi
adalah kota Erdemli, Mersin. Kami hanya makan durum, roti gulung isi daging
ayam. Lumayan mengisi perut, tertolong dari rasa lapar. Ada sebuah masjid yang
dekat dengan tempat kami makan. Setelah menyantap, kami pun menunaikan ibadah
sholat ashar.
Tujuan
selanjutnya adalah menepi di tepian pantai kota Mersin. Subhanallah! İndah! Lagi-lagi
jeprett.. jeprett!!!
Hari
sudah semakin gelap. Kami segera mencari masjid terdekat untuk sholat maghrib. Di
sebuah masjid bernama Park Cami di pusat kota kami sholat. Setelahnya, kami
bergegas untuk pulang. Eh, sebelum pulang kami melihat ada lunapark. Sejenis pasar
malam di Indonesia, ada macem-macem permainan. Pikirian kami untuk pulang pun
tergoda. Serentak kami berjalan menuju tempat itu. Yah! Sayang sekali, ketika
kami sudah masuk, malah disuruh keluar. Ternyata sudah tutup.
İya,
beginilah cerita perjalanan kami hari ini. Kami tidak lupa untuk membeli buah
jeruk khas Mersin di tengah perjalanan. Jeruknya manis, manis sekali. Tepat pukul
23.00 rombongan kami tiba kembali di kota pahlawan, Kahramanmaras.
Kahramanmaras
Turki, 24 Jan 2014
terlihat anehh memang tapi ternyata itu nyata yaa adanya...^^
BalasHapusapa lagi surga dan neraka dihargai dengan harga yang sama, satu paket pula..
#blm cukuppuas hanya melihat fotonya saja*kapanYaaaKira-kira"""
hehe.. Yups! Kapan kapan insyaAllah, dengan izin Allah. Makasih sudah mampir. ^ ^
BalasHapusbisa kasih gambaran, bagaimana cara jalan jalan keliling mersin menggunakan transportasi umum seperti bis, taxi, kereta dll
BalasHapus