Candu Infak



        Mari kita belajar ilmu kedermawanan dari orang-orang khidmah kalangan filantropi. Salah satu yang menjadi pelajaran besar dari kehidupan Hocaefendi adalah husnuzan beliau kepada anak bangsanya secara kontinu dalam segala sisi kebaikan. Kedua adalah bagaimana beliau bisa menjadi inspirasi khususnya dalam hal infak, hingga orang-orang memahaminya sebagai hal utama dan menyisihkan dana untuk kepentingan pendidikan generasi akan datang. Hari ini, yang semisal pun terjadi di bangsa-bangsa selain Turki, yang telah mengenal nilai-nilai mulia kedermawanan dengan wasilah khidmah. Misalnya, beliau berkata, "Saya kira ada begitu banyak orang yang 'candu infak' di dalam bangsa ini."

        "Allah Swt telah menganugerahkan harta dan kekayaan yang sedemikian kepada mereka. Mereka pun sudah terbiasa menggunakan dan memanfaatkannya untuk keperluan dan kebutuhan generasi masa depan dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Mereka adalah orang-orang yang selalu melakukan infak dalam keistikamahan selama bertahun-tahun hingga hari ini. Bahkan jika mereka tidak menemukan sesuatu untuk diinfakkan di tahun ini, mereka tidak bisa tidur nyenyak di sepanjang malam."

        "Jika saja ada seseorang yang berkata kepada mereka, 'Tahun ini usahamu terlihat kurang bagus, untuk masalah beasiswa dan memberikan kesempatan belajar siswa-murid biar kami saja yang mencari' maka mereka akan tersinggung dan mungkin akan berkata, 'Allah Maha Kariim, Maha Dermawan! Saya berazzam dan janji akan kasihkan sekian di tahun ini, kalaupun Dia tidak kasih baru nanti kita pikirkan lagi.' Keikhlasan dan ketulusan niat yang demikian, pikiran yang senantiasa bersih, dan perasaan yang selalu jernih ini tidak hanya terjadi pada beberapa orang saja namun hal ini telah menjadi bagian karakter dari anak bangsa." 

       Mereka betul-betul mengerjakannya dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Semuanya hanya mengharapkan ridha Allah Swt, senantiasa bertawajuh kepada Allah dan hanya kepadaNya mereka mengharapkan karunia. Jiwa-jiwa yang penuh pengorbanan, berdedikasi ini tidak ingin mengunggu balasan dari hal yang fana, mereka tidak ingin mempersempit balasan mereka dengan balasan sempit yang bersifat basyari (manusiawi). Mereka bertawajuh kepada kedermawanan Allah yang begitu luas dan tanpa bertepi. Mereka mengharapkan karunia dan anugerah yang akan diturunkan oleh Allah Swt secara berlimpah ruah ke atas mereka. Oleh karena itu, mereka datang dan pergi karena Allah, mereka berinfak karena Allah, dan segala sesuatu yang mereka kerjakan dilakukan karena Allah.

Bandung, 4 Sep 2023

Komentar

Postingan Populer