Bapak...
Kebanyakan
sosok bapak yang aku kenal adalah seperti sosok yang kulihat sore ini di sebuah
warung makan “döner 46”. Ketika aku duduk menunggu pesanan yang sudah aku ajukan,
seorang bapak bersama anaknya datang duduk di depanku. Pesananku datang terlebih
dahulu, sedangkan milik mereka nanti menyusul.
Ternyata
bapak tadi tidak memesan makanan, dia hanya memesankan untuk anaknya. Aku senang
ketika melihat anak itu mengucapkan pesanannya sendiri dengan detail. Dia baru
anak setingkat SD.
Aku
pun memakan makananku yang masih hangat, sambil sedikit-sedikit melirik ke arah
mereka. Subhanallah... terlihat mesra.. Terlihat anaknya meminta bapaknya untuk
membukakan makanannya, lalu dibukakan dan dilahapnya sambil tersenyum.
Perkiraanku,
anak itu baru pulang sekolah, dan sedang dijemput pulang. Aku kembali
melanjutkan memakan makananku. Sedikit tidak bernafsu, lidah masih terasa
pahit, maklum masih belum sembuh total setelah beberapa hari tidak enak badan.
Saat
melihat bapak itu, sedang asyik memandangi anaknya yang lahap memakan. Ada beberapa
kali aku melihat tegukan ludah yang dia telan. Aku gak kuat, mataku
berkaca-kaca, dan seketika kutinggalkan setengah makananku di atas meja. Aku pergi. Kuusap
mataku dan dalam hati ku berkata, “Bapak
aku rindu ...”
Kahramanmaras
Turki, 28 Des 2013
Komentar
Posting Komentar