Kecuali Murabit
Dalam
sebuah hadis Rasulullah (saw);
“Kullu-l mayyiti yukhtamu ‘ala
amalihi illa-l murabita fa innahu yanmu lahu amaluhu ilaa yaumi-l qiyamati.”(Tirmizi,
fadhailul jihad 2; Abu Daud, jihad 15; Dharimi, jihad 33)
“Herkesin amel defteri vefatıyla
kapanır, mühürlenir. Ancak murabıtın amel defteri kıyamete kadar nemalanır
durur.” buyurdular. Semua buku amal seseorang akan tertutup
dan terkunci dengan kematiannya. Kecuali buku amal para Murabit, yang akan
terus tumbuh sampai hari kiamat.
İya,
para “Murabit” adalah mereka yang
fokus berjuang di jalan yang benar, mereka tidak memikirkan apapun kecuali
dakwah yang mereka jalani. Mereka melewati semua halangan dan rintangan yang
berbahaya sekali pun demi tercapainya tujuan yang sudah mereka anggap sebagai
tugas yang besar, demi ridho Rabbnya.
Seperti
inilah seseorang yang catatan buku amalnya tidak akan pernah tertutup, selalu
tumbuh dan tumbuh. Dalam sejarah penyebaran Islam, ada mereka yang menaburkan
ribuan benih, namun mereka pergi sebelum melihat ada satu pun senyum. Namun ada
pula yang lain, setelah lima puluh tahunan benih yang mereka tanam tumbuh subur
dan menjadi sebuah ladang yang lebat di musim semi.
Balasan
dari semua itu, di dalam alam kubur mereka akan ada satu cahaya yang menerangi.
Allah Taala membuat tumbuh amal perbuatan mereka, dan terus tumbuh. Lalau cahaya-cahaya
itu berbondong-bondong datang menerangi sampai kiamat menghampiri. İtu artinya,
mereka hanya meninggal secara jasad saja, namun pahala dan balasannya selalu
hidup. Sampai-sampai mereka lebih hidup dari pada orang-orang yang hidup namun
tanpa amal yang seperti ini.
Terinspirasi
dari sebuah buku Irşad Ekseni, karya
M. Fethullah Gulen.
Kahramanmaras
Turki, 8 Des 2013
Komentar
Posting Komentar