El-Veda Untuk Kang Deden


Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat. Tiga tahun yang lalu saya datang dengan lugunya, berjalan hingga saat ini. Mengenal Turki, bahasa Turki, makanan Turki, dan yang lain serba Turki. Belum kenal siapapun, lalu kenal beliau, begitu membuat kami bergembira. Ada keluarga kami di Negara nan jauh ini. Petang ini ada sebuah pesan masuk dalam grup whatsapp IKPM Turki kami, “Assalamu’alaikum ustadlar. Saya sudah dapat tiket pulang dari YTB jadwal sabtu 21 Des pukul 22.00 dari Ankara. Transit Istanbul 23.00. Terbang ke Jakarta pukul 00.40. Haberiniz olsun.”



Pesan singkat yang membuat kami sedikit gugup ini adalah pesan dari senior kami, Ust. Deden Mauli Darajat. Beliau baru saja menyelesaikan program master di Universitas Ankara di kota Ankara. Beliau adalah salah satu pendiri IKPM Turki, selain Ust. Christian Kuswibowo yang telah menyelesaikan program master juga di tahun yang lalu. Beliau yang memberikan semangat kepada kami untuk datang ke Ankara, berkumpul bersama di sebuah taman tuk mendirikan IKPM cabang Turki. Tepat pada tanggal 17 juni 2012 IKPM Turki berdiri, dengan disaksikan oleh enam orang alumni Gontor yang sedang di Turki waktu itu.

Entah, mungkin jika tanpa beliau kami belum yakin untuk bisa berdiri. Waktu itu kami masih ingusan, belum tahu apa-apa. Kami melihat semangat di wajah beliau, semangat untuk menjadi pelajar yang merantau jauh. Beliau mengenalkan kami dengan tulis menulis, arti persahabatan, pertemanan, kekompakan, dan banyak hal lagi.

Ada satu slogan yang kami dapat dari Pondok dulu, yang masih selalu kami ingat, “Patah tumbuh hilang berganti. Sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti. Tentunya kami sedih dengan kepergian beliau. Namun perjuangan tentunya akan berbuah hasil. Akhirnya beliau berhasil menyelesaikan program master yang tidak mudah. Sekarang waktunya kembali ke tanah air dan mengabdi. Alhamdulillah setiap tahunnya anggota kami bertambah. Tahun ini ada dua alumni Gontor yang datang ke Turki untuk menuntut ilmu. Ada yang pergi, ada juga yang datang. Semua sudah ada yang mengatur. 

Ada begitu banyak kenangan ketika bersama beliau; nasehatnya, cara bicaranya, senyumnya, candanya, ketawanya, dan masih banyak lagi. Malam ini nasehat yang beliau sampaikan kepada kami;

“Semoga IKPM Turki kita ini makin jaya. Bergeraklah, sesungguhnya dalam pergerakan terdapat barakah.”

Sebenarnya kami memohon kepada beliau beberapa pesan dan nasehat. Namun beliau cukup memberi kami pesan singkat dan dalam. “Semoga ilmu antum barokah dan bermanfaat untuk tanah air ustadz,” Ucap kami kepada beliau. Sungguh kami tidak suka akan perpisahan ini, begitu membuat kami sedih. Kami pun merasa belum siap tuk ditinggalkan, tapi apa boleh buat. Kami tidak bisa melawan arus kehidupan yang sudah tertulis. İya, kami harus bisa menerima ini, kami harus percaya bahwa kami bisa melanjutkan organisasi kekeluargaan Pondok Modern ini. İya, kami pasti bisa.

“Jangan lupa mampir kembali ke Turki Ustadz. Kita berkumpul bersama lagi. InsyaAllah.”

Kahramanmaras Turki, 19 Des 2013

Komentar

Postingan Populer